Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Darjamuni, Soal Hewan Kurban

Ratusan Hewan Kurban di DKI Tak Layak Sembelih

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah lama melarang masyarakat Ibu Kota untuk memotong hewan kurban di sembarang tempat dan berjualan hewan di trotoar. Pasalnya, pemotongan hewan kurban di sembarang tempat itu berpotensi menimbulkan penyakit yang akan menyerang warga dan anak-anak.

Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan, Darjamuni, di Jakarta Selatan, Jum'at (1/8). Berikut petikannya:

Berapa jumlah hewan qurban yang beredar di Jakarta?

Kalau jumlah hewan kurban sampai hari ini sudah 103 ribu lebih yang kita periksa. Sapi mencapai 30 ribuan, kalau kambing 70 ribuan. Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan tidak ada yang mencolok. Cuma sakit-sakit biasa, seperti sakit mata, sakit diare. Cuma yang agak mencolok adalah hewan tidak cukup umur. Hampir 600 ekor lebih. Cacat ada 200 ekor lebih, cacat patah kaki, telinganya luka, ada juga yang dikebiri.

Berapa persen peningkatan peredaran hewan qurban di Jakarta?

Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ada peningkatan yang menjual lumayan besar. Sekitar 3-5 persen. Tahun lalu, yang dijual sekitar 100 ribuan dan dipotong 42 ribuan sampai 45 ribu ekor. Mungkin tahun ini nggak jauh beda. Semua kita periksa. Pokoknya yang masuk ke DKI kita periksa semua.

Apa tindakan untuk hewan sakit tersebut?

Kalau diare, kita kasih obat, kalau sakit mata kita kasih obat tetes, kayak orang sakit biasa saja. Mereka tetap boleh diqurban setelah diobati dan sembuh. Kalau yang belum cukup umur, kita periksa dari gigi. Yang belum cukup umur ini boleh untuk dijual, tapi tidak boleh untuk kurban. Kita arahkan untuk dijual ke pemotongan saja, bukan untuk kurban.

Berapa jumlah personel yang diturunkan untuk pemeriksaan hewan qurban itu?

Yang lebih seru hari ini, begitu dipotong kan ada darah. Biasanya kita temukan ada cacing, cacing hati. Itu yang akan diperiksa detail. Makanya kita turunkan 817 personel untuk memeriksa semua wilayah di Jakarta. Sampai H+3 kita lakukan pemeriksaan. Itu petugas gabungan, baik dari IPB ada 300 orang, PBHI, Kementerian Pertanian, kami sendiri sekitar 400 orang.

Bagaimana dengan pembangunan RPH di Mesjid?

Kalau sekarang kan ramai-ramai (memotong). Kita permudah semua, jadi belajar dari kekurangan itu. Kan dulu kita kesulitan memotong tulang, pakai kampak, sekarang pake gergaji Xenso itu lebih cepat.

Berapa jumlah rumah pemotongan ini?

Tahun lalu kita bangun satu unit, tahun ini kita bangun tiga unit. Tahun ini, kita bangun di Masjid Mbah Priok di Jakarta Utara, lalu di Kemayoran Jakarta Pusat dan di Masjid Baiturahman Al-Haq ini, di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Anggarannya yang diberikan berapa?

Untuk tiga tempat ini, kami dapat anggaran sebesar 1 miliar rupiah. Yang paling besar di Tanjung Priok mencapai 400 meter, kalau di Petukangan Selatan ini yang paling kecil, hanya seluas 220 meter. Dana ini dapat bantuan dari Kementerian Pertanian. Jadi gini, model rumah pemotongan ini seluruh Indonesia dari Kementerian Pertanian, tapi Kementrian ini katanya, menganggarkan sampai 2016. Kalau dari Kementerian habis, saya sudah diperintahkan untuk dilanjutkan dari APBD supaya lebih banyak yang dibangun seperti ini.

Target 2018 berapa banyak yang dibangun?

Belum tahu. Mungkin tiga lokasi lagi. Dimana ya belum tahu. Yang sangat menentukan itu adalah lahan, kita bisa saja pilih masjid yang kecil, tapi lahan kan nggak ada. Kalau ini kan ada lahan, jadi bisa kita langsung bangun. Mudah-mudahan tahun depan dapat 1 miliar rupiah lagi, sehingga bisa kita bangun tiga tempat lainnya.

Adakah usulan atau permintaan dari masyarakat?

Sebenarnya dengan contoh seperti ini, banyak sekali yang meminta. Cuma kendala utama adalah mereka memiliki lahan atau tidak. Yang sudah masuk mengusulkan ada 80 masjid di Jakarta, mungkin masih banyak yang belum tahu. Nanti setelah habis dari Kementerian, kita lanjut dengan APBD. Takutnya dikira duplikasi. Sambil ada beberapa yang mau contoh, minta gambar dari kita, itu akan lebih baik. Seperti Al-Azhar di Kebayoran, dia minta gambar dan mau buat sendiri saja. Itu lebih baik, itu yang kita cari. P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top