Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal, tentang Pemeliharaan Fasilitas Umum

Ratusan Halte di Jakarta Rusak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperbaiki halte rusak di berbagai wilayah. Selain rusak, halte telah beralih fungsi. Salah satunya, banyak diokupasi oleh Pedagang Kaki lima (PKL).

Seperti di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat, halte itu hanya menyisakan tiangnya saja. Seperti halte di Jalan Daan Mogot dan Latumenten, keduanya sudah tidak beratap. Di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat telah beralih fungsi menjadi pangkalan bajaj.

Untuk mengetahui lebih lanjut masalah ini, wartawan Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/7). Berikut petikannya:

Bagaimana tanggapan Anda terkait banyaknya halte pinggir jalan yang rusak?

Ya itu, yang jelas kan itu dalam rancangan pemeliharaan kita.

Ada berapa banyak halte rusak itu?

Halte di Jakarta itu, seluruhnya ada 1.289. Dari jumlah tersebut, yang tergolong rusak-rusak sekitar 64 unit dan sedang 129 unit.

Bisa dijelaskan lebih lanjut, bagaimana rusak berat dan rusak ringan?

Rusak berat itu yang atapnya hilang, railing putus-putus, kita kategorikan berat. Sedangkan yang hanya berkarat-karat itu sedang. Yang ringan itu lepas. Secara total, dari 1.289 ada 580 halte rusak. atau 50 persen masih fungsional, masih relatif baik. Yang rusak 580 buah.

Bagaimana dengan jembatan penyebrangan orang atau JPO?

Halte pasti umumnya sepasang dengan JPO. Setiap JPO rasanya ada haltenya. JPO ada 324 titik, sedangkan yang rusak sekitar 65 rusak sedang. Umumnya kerusakan di railing/atap. Kalau gelagah umumnya masih lebih baik. Dr 324 itu, hanya 30% nya yang rusak.

Kapan akan diperbaiki?

Anggaran yang tersedia bertahap. Sisanya tahun depan. Itu baru bisa terlaksana kalau proses lelang selesai. Proses lelang itu baru kita minta bantuan dari . Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ). Proses lelang sebulan ini, pengadaannya berharap Agustus, kalau lancar kita mulai.

Bagaimana spesifikasi halte atau JPO yang dilelangkan?

Lelangnya ini dengan sistem kompetitif catalog (comcat). Karena kita disamping merangkap itu, kita akan membuat muatan-muatan artistik sedikit. JPO Pasar Minggu, sudah tahu, tinggal baloknya saja.. JPO-JPO lain kita perbaiki, karatnya kita kasih material antikarat biar awet dikit. Vendor-vendor perawatan rutin. Sisanya nanti tinggal bisa langsung penugasan. Modalnya sama, kita perbaiki.

Jadi, dengan sistem comcat ini ada pemeliharaannya langsung ke vendor?

Baca Juga :
Waspada DBD

Comcat itu dalam rangka penghilangan pemilihan penyediaan jasa. Barang-barang harus di spesialis. Kita paling penting berikan arahan vendor.

Sejauh ini, bagaimana progress pengadaannya?

Tanya BPPBJ. Semua sudah siap. Kerangka dokumen siap. Lapor ke LKPP perbanyak katalog. Target saya Agustus sudah mulai main. P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top