Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesepakatan Brexit

Ratu Inggris Ajak Warganya Bersatu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Ratu Inggris, Elizabeth II, menekankan perlunya bagi warga Inggris untuk bersatu mencari titik temu untuk mengatasi perpecahan atas Brexit. Hal itu disampaikannya saat berpidato dihadapan anggota Women's Institute (WI) dekat kediamannya di Sandringham, Inggris pada Kamis (24/1) malam.

"Kita tidak boleh melupakan hal yang lebih besar," kata Ratu Elizabeth II, 92 tahun. "Ketika kita mencari jawaban baru di zaman modern, saya akan lebih menyukai resep yang sudah dicoba dan diuji, seperti saling berbicara satu sama lain dan menghormati sudut pandang yang berbeda, datang bersama untuk mencari kesamaan dan jangan sampai kita kehilangan potensi yang lebih besar," imbuh dia.

Pernyataan Ratu Inggris itu disampaikan saat terjadi silang pendapat di parlemen terkait keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) yang rencananya akan terjadi pada 29 Maret 2019.

Anggota Kerajaan Inggris cenderung menjauhi politik dan sebagai kepala negara, Ratu Elizabeth khususnya, amat berhati-hati dalam berkomentar agar tetap netral di depan umum. Sebelumnya dalam siaran pidato pesan Natal Desember lalu, Ratu Inggris menyatakan pesan yang serupa tentang persatuan dan mewanti-wanti terhadap potensi perpecahan.

"Walau terjadi perbedaan yang amat dalam, perlakukan orang lain dengan hormat dan sebagai sesama umat manusia, selalu ambil langkah pertama menuju pemahaman yang lebih besar," tuturnya.

Kompromi Kesepakatan

Pada bagian lain, Menteri Keuangan Inggris, Philip Hammond, menyatakan bahwa ia percaya bahwa Uni Eropa (UE) akan berkompromi atas kesepakatan Brexit dengan cara membujuk anggota parlemen di London agar mau mendukungnya.

"Saya tak pikir UE akan tetap pada pendirian fundamentalnya karena adanya hambatan ini," ujar Hammond dalam sebuah sesi wawancara dengan Radio BBC dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Davos, Swiss.

Sebelumnya House of Commons pekan lalu menolak kesepakatan Brexit yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dimana Inggris akan meninggalkan UE tanpa kesepakatan.

PM May pun telah berunding dengan anggota parlemen konservatif untuk menetapkan perubahan apa yang mungkin meyakinkan UE untuk mendukung perjanjian, sebelum memulai kembali negosiasi dengan Brussels.

Menurut jadwal, anggota parlemen Inggris pada Selasa (29/1) mendatang akan memberikan suara pada serangkaian amandemen yang dirancang untuk menghindari opsi ini, terutama dengan berusaha untuk menunda Brexit jika tidak ada kesepakatan yang dicapai. AFP/Ang/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top