Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran

Rasio Perpajakan pada 2023 Ditargetkan 9,3-10 Persen

Foto : ISTIMEWA

FEBRIO KACARIBU, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu

A   A   A   Pengaturan Font

Secara rinci, perkiraan 1.784 triliun rupiah meliputi penerimaan bea dan cukai sebesar 299 triliun rupiah yang lebih tinggi dari target dalam APBN sebesar 245 triliun rupiah. Kemudian juga penerimaan pajak sebesar 1.485 triliun rupiah atau lebih tinggi dari target APBN sebesar 1.265 triliun rupiah.

Lonjakan Komoditas

Tak hanya itu, rasio ini juga jauh lebih tinggi dibanding rasio perpajakan sepanjang 2017-2021, kecuali 2018, karena pada 2018 meningkat menjadi 10,24 persen karena Indonesia mengalami commodity boom.

Sementara pada 2019, harga komoditas mulai normal sehingga rasionya turun menjadi 9,77 persen dan pada 2020 kembali turun menjadi 8,32 persen karena penerimaan pajak terkontraksi 16,8 persen akibat Covid-19. "Walau perekonomian kita baru tumbuh 3,7 persen pada 2021, namun rasio pajak meningkat cukup tajam dari 8,32 menjadi 9,12," tegasnya.

Lebih lanjut, Febrio memprediksikan penerimaan perpajakan tahun ini akan mampu tumbuh 15,3 persen (yoy) menjadi 1.784 triliun rupiah seiring pemulihan dan peningkatan harga komoditas. Prediksi tersebut di atas target penerimaan perpajakan dalam APBN 2022 yang sebesar 1.510 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top