Ramos Horta Ungguli Petahana dalam Pemilihan Presiden Timor Leste
Peraih Nobel dan Kandidat Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta.
Foto: wikimediaJAKARTA - Peraih Nobel Jose Ramos Horta unggul dalam pemilihan presiden Timor Leste pada akhir pekan kemarin dengan dua pertiga perolehan suara. Namun kemungkinan putaran kedua dilakukan jika tidak ada kandidat memproleh suara mayoritas.
Melansir Channel News Asia, Senin (21/3), negara paling muda di Asia ini menggelar pemilihan presiden kelima sejak lepas dari Indonesia pada 2002. Figur Ramos Horta unggul dengan perolehan suara 45,7 persen setelah penghitungan 64 persen suara. Demikian data yang ditunjukkan panitia pemilu negara itu.
Kandidat paling kuat lainnya adalah petahana, presiden Timor Leste Fransisco Guterres dengan perolehan suara 22,5 persen.
Gambaran yang lebih definitif dari hasil penghitungan suara diharapkan keluar Senin ini. Namun jika tidak ada kandidat yang memperoleh suara lebih dari 50 persen, maka polling akan dilanjutkan ke babak kedua pada 19 April di antara kedua kandidat teratas.
Berbicara di ibukota Dili, pada Minggu (20/3), Ramos Horta mengatakan ia percaya diri akan memenangkan pilpres lebih awal.
"Pemilihan saya di putaran pertama.. akan mengakibatkan gempa politik di parlemen nasional, yang akan berakibat perpecahan aliansi yang ada saat ini," katanya.
Pria 72 tahun yang menjabat presiden dari 2007 hingga 2012 ini minggu lalu mengatakan bahwa ia merasa terpaksa ikut berlaga lagi setelah aksinya dianggap melanggar konstitisi oleh petahana.
Di Timor Leste, presiden bertanggung jawab menunjuk pemerintahnnya, juga memiliki kekuasaan untuk memveto menteri-menterinya, dan membubarkan parlemen.
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi