Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ancaman Amerika Serikat

Rakyat Iran Khawatirkan Ekonomi Makin Sulit

Foto : AFP/ ATTA KEN ARE

Mohammad Ali Jafari

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya sangat bimbang karena sudah terjadi kekurangan sejumlah barang di pasar dan nilai rial (mata uang Iran) sudah turun banyak," kata seorang pemilik toko kelontong di Teheran. "Apa yang akan terjadi setelah pemberlakukan sanksi-sanksi baru?" Kepemimpinan Iran mengatakan Teheran tak akan tunduk pada tekanan untuk menghentikan program-program peluru kendali atau mengubah kebijakan regionalnya.

Sementara itu media pemerintah Iran menyatakan jutaan orang berunjuk rasa di banyak kota di seluruh negeri itu, bersumpah setia kepada lembaga ulama dan pejabat puncaknya, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Unjuk rasa penuh dengan teriakkan protes pada AS digelar tiap tahun dalam peringatan pengambilalihan kedutaan itu. Tapi, kebencian AS-Iran sangat kuat kali ini sesudah Trump pada Mei memutuskan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir kekuatan dunia dengan Iran pada 2015 dan menerapkan kembali hukuman terhadap Teheran.

Kesepakatan itu menyebabkan pencabutan banyak hukuman keuangan dan ekonomi antarbangsa terhadap Iran dengan imbalan Teheran membatasi kegiatan nuklirnya, yang disengketakan di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pemulihan hukuman AS pada Senin, yang membidik penjualan minyak dan bidang perbankan Iran, adalah bagian dari upaya lebih luas Trump untuk memaksa Teheran langsung menghentikan pembuatan peluru kendali nuklir dan balistiknya, selain dukungan untuk kekuatan bonekanya dalam perang di Timur Tengah.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top