Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rajawali 720, Drone Militer Karya Balitbang Kemhan yang Sanggup Terbang 24 Jam

Foto : Istimewa

Rajawali 720, drone militer karya Balitbang Kemhan yang sanggup terbang 24 jam

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) terus mengembangkan inovasinya untuk menghasilkan karya alutsista canggih. Salah satu yang berhasil dikembangkan adalah pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau biasa dikenal dengan drone.

Drone karya Balitbang Kemhan ini diberi nama Rajawali UAV 720. Drone ini dikembangkan bekerjasama dengan PT Bhineka Dwi Persada untuk memenuhi kebutuhan TNI. Terutama untuk mengawasi daerah perbatasan yang sulit dilalui kendaraan patroli maupun personel TNI.

Bentuk drone cukup mungil. Tapi jangan tanya soal kecanggihannya. Dari sisi teknis, Rajawali UAV 720 mampu terbang selama 24 jam. Bahan bakarnya menggunakan Pertamax. Rajawali 720 sanggup terbang dengan radius jelajah 20 kilometer. Bahkan hingga 1.000 kilometer.

Keunggulan lainnya, Rajawali 720 sanggup mengudara hingga ketinggian jelajah 8.000 meter di atas permukaan laut. Kecepatannya mencapai 135 km per jam atau 73 knots.

Dari sisi desain, Rajawali 720 juga dirancang sedemikian rupa, hingga desainnya begitu aerodinamis. Dengan desain seperti itu, Rajawali 720 bisa terbang dengan kecepatan rendah. Kecanggihan lainnya, pesawat nir awak ini tidak akan jatuh walau mesinnya mati.

Kebutuhan akan pesawat tanpa awak memang tak bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi, saat ini, penggunaan pesawat tanpa awak di bidang militer begitu mendominasi. Pesawat tanpa awak yang bisa dikontrol dari jarak jauh, mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya. Sehingga, bisa alat perang yang bisa diandalkan untuk menjangkau medan operasi yang sulit.

Dan pengembangan pesawat tanpa awak yang dilakukan Balitbang Kemhan menurut Kabalitbang Kemhan, Marsda Julexi Tambayong, adalah dalam rangka mewujudkan kemandirian industri pertahanan. Juga untuk membangun kemampuan negara di bidang pertahanan dan memenuhi kebutuhan alutsista TNI di masa yang akan datang.

"Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama ini, diharapkan bisa tercipta karya-karya anak dalam negeri yang bisa memperkuat pertahanan Negara," ujarnya.

Baca Juga :
Laporkan Kemhan

Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top