Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Thailand I MFP dan Pheu Thai Berselisih atas Jabatan Ketua DPR

Raja Vajiralongkorn Resmikan Parlemen

Foto : AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA

Kunjungi Parlemen I Tayangan televisi di sebuah klinik di Bangkok memperlihatkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, bersama Permaisuri Suthida, tiba di gedung parlemen pada Senin (3/7). Raja berkunjung ke parlemen untuk secara resmi membuka sidang parlemen perdana.

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, pada Senin (3/7) resmi membuka sidang parlemen perdana yang akan mempersiapkan jalan bagi Partai Move Forward (MFP) yang progresif untuk membentuk pemerintahan setelah kemenangan oposisi pada pemilu yang mengejutkan enam pekan lalu.

MFP memenangkan dukungan besar dari pemilih muda dan warga di Ibu Kota Bangkok berkat kampanye secara besar-besaran di media sosial yang menyuarakan antikemapanan yang dapat mempersulit upaya partai itu untuk mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan koalisi.

MFP sendiri akan bekerja sama di parlemen dengan partai populis Pheu Thai setelah keduanya memenangkan bagian terbesar dari kursi DPR, mengalahkan partai-partai yang bersekutu dengan militer royalis yang telah mengendalikan pemerintah sejak kudeta 2014.

MFP dan Pheu Thai adalah bagian dari aliansi delapan partai dan kedua partai hingga saat ini masih berselisih mengenai siapa yang akan mendapatkan posisi ketua DPR, jabatan penting yang dapat menentukan pengesahan undang-undang utama dan pemungutan suara kunci, padahal jabatan itu harus diputuskan dalam beberapa hari mendatang.

"Pheu Thai telah merampung masalah ini dan akan memilih ketua DPR yang memiliki arah yang pasti besok. Kami tidak ingin mengecewakan publik," kata anggota parlemen Pheu Thai, Suthin Klangsaeng, kepada wartawan.

Pendapat Analis

Sementara itu menurut para analis politik, isu pemerintahan yang dipimpin MFP bukanlah hal yang pasti. "Merampungkan masalah ketua DPR hanya akan menjadi permulaan," kata Ben Kiatkwankul, mitra penasihat urusan pemerintah Maverick Consulting Group.

Setelah dipilih, ketua DPR yang baru harus mengajukan sidang gabungan parlemen untuk memutuskan perdana menteri, yang membutuhkan suara lebih dari setengah dari 750 anggota legislatif bikameral.

Aliansi tersebut mendukung pemimpin MFP, Pita Limjaroenrat, 42 tahun, untuk menjadi perdana menteri. Aliansi tersebut memiliki 312 kursi, dan Pita membutuhkan 376 suara untuk mengamankan kursi jabatan tersebut.

Dia akan membutuhkan 64 suara lagi baik dari partai saingan atau anggota Senat konservatif yang ditunjuk di bawah militer dan sebelumnya berselisih dengan MFP atas beberapa kebijakannya. Pekan lalu, Pita bahkan mengklaim bahwa ia telah mendapatkan cukup dukungan di Senat.

"Kasus terburuk yaitu mereka menjadi oposisi yang tangguh. Tidak peduli bagaimana hasilnya, ini bukanlah akhir dari MFP dan kekuatan demokrasi," kata Kiatkwankul. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top