Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

R-Rainbows, Sistem Monitoring Curah Hujan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

R-Rainbows memiliki beberapa fitur seperti monitoring curah hujan menggunakan instrumen radar cuaca untuk mengetahui lokasi dan intensitas hujan yang sedang terjadi atau secara realtime.

R-Rainbows atau Radar-Rainfall Observation for Early Warning System merupakan sistem observasi dan monitoring curah hujan dengan menggunakan radar untuk peringatan dini bencana banjir. Sistem ini memiliki sejumlah keunggulan dan kehandalan sebagai bagian dari sistem peringatan dini banjir.

Dikembangkan oleh Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC)-BPPT, teknologi R-Rainbows ini diperuntukkan sebagai sistem peringatan dini terhadap bencana banjir di wilayah-wilayah di Indonesia yang rawan banjir dengan intensitas hujan lebat.

Kepala BBTMC di Jakarta, Tri Handoko Seto menjelaskan, R-Rainbows atau Radar- Rainfall Observation for Early Warning System adalah sistem observasi dan monitoring curah hujan menggunakan radar untuk peringatan dini bencana banjir. "Sistem dibangun oleh para peneliti dan perekayasa kami dan diluncurkan pada 2016. Tahun ini, kami sempurnakan teknologinya," ujar Tri Seto.

Tri Handoko Seto menjelaskan radar yang dikembangkan ini memiliki sejumlah keunggulan. Mulai dari penggunaan radar dalam sistem observasi dengan menggunakan Radar Furuno Dual Polarization X-Band. Radar ini dipasang dalam sebuah mobil sehingga dapat berpindah tempat secara mudah sesuai dengan target observasinya.

"Radar Furuno merupakan radar yang compact dan tergolong ringan. Kemampuannya mencakup wilayah observasi hingga sejauh 70 km," ujarnya. Data radar, lanjut Seto, dikonversi menjadi format gambar png yang menghasilkan juga data curah hujan dalam format text, dimana data text tersebut ditampilkan ke dalam website R-Rainbows.

R-Rainbows memiliki beberapa fitur seperti monitoring curah hujan menggunakan instrumen radar cuaca doppler dengan dual polarisasi merek furuno untuk mengetahui lokasi dan intensitas hujan yang sedang terjadi.

Selain itu, fitur monitoring dari data satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) berupa pengamatan curah hujan harian dan per jam di wilayah Indonesia menggunakan data satelit dari GsMap Jaxa.

Selain itu, digunakan juga data tinggi muka air (TMA) yang diperoleh dari data kementerian PU yang menunjukkan tinggi muka air di beberapa pintu air DAS. Perangkat juga dilengkapi fitur prediksi cuaca WRF (Weather Research and Forecasting) untuk memperlihatkan prediksi cuaca regional untuk wilayah Indonesia. "Sistem monitoring ini akan memberikan informasi secararealtime," kata Tri Seto

Penempatan radar Furuno sebagai salah satu instrumen pengamatan lokasi awan penghujan, lanjut Tri Seto, memerlukan kondisi tertentu, yaitu lokasinya yang terbuka dan lebih tinggi dari bangunan sekitar agar data yang diperoleh lebih akurat. "Tampilan monitoring pada web akan sesuai lokasi penempatan radar cuaca," ujarnya.

BBTMC sendiri sudah melakukan uji coba R-Rainbows di sejumlah daerah di Jabodetabek dengan pemasangan radar furuno di wilayah Bogor dan Serpong. "Sejauh ini pantauan belum terdeteksi kasus hujan lebat hingga banjir," ujarnya.nik/E-6

Komentar

Komentar
()

Top