Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah I Hari Ini Tambahan Tenggat Tuntutan bagi Qatar Berakhir

Qatar Masih Bungkam

Foto : istimewa

Sheikh Abdullah bin Zayed al -Nahayan

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Qatar belum memberi jawaban atas tuntutan yang diminta negara-negara Arab. Jika tak ada keputusan hingga batas waktu yang telah ditentukan, maka Qatar akan menerima tambahan sanksi ekonomi.

ABU DHABI - Pemerintah Qatar masih menggantung jawaban atas 13 tuntutan negara-negara Arab. Batas akhir pemberian jawaban ditunggu hingga Selasa malam (4/7) waktu Qatar.

"Kami masih menunggu respons dari saudara kami di Kuwait terkait jawaban dari pemerintah Qatar. Segera setelah jawaban diterima, akan kami mengevaluasi dan tentu saja kami akan mengambil keputusan," kata Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahayan, Selasa (4/7).

Doha dijatuhi sanksi ekonomi oleh 7 negara-negara Arab setelah negara itu dituding mendukung terorisme. Pemerintah Qatar terancam menghadapi sanksi-sanksi baru jika tidak mau memenuhi 13 tuntutan untuk mengakhiri krisis diplomatik yang diajukan negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi.

Beberapa diantara tuntutan tersebut adalah penutupan stasiun televisi al-Jazeera dan mengurangi hubungan bilateralnya dengan Iran, rival Arab Saudi di kawasan Teluk.

Baca Juga :
Kenakan APD

Pemerintah Qatar menyatakan akan menyampaikan jawaban atas tuntutan-tuntutan negara-negara Arab tersebut kepada pemerintah Kuwait, yang ditunjuk menjadi mediator. Menlu Al Nahyan enggan menanggapi soal kemungkinan menambah sanksi-sanksi baru. "Saya rasa masih prematur untuk membicarakan sanksi tambahan, langkah dan prosedur yang akan diambil oleh negara-negara Arab. Sebab ini semua tergantung dari apa yang akan kami dengar dari saudara kami, Kuwait dan melakukan dialog antar negara-negara Arab lalu mengevaluasi respons pemerintah Qatar tersebut," ujar dia.

Berdasarkan keterangan kantor berita Al Jazeera, respons jawaban dari Qatar akan disampaikan saat pertemuan empat menlu negara Arab yang memblokade Qatar yang berkumpul di Kairo, Mesir, pada Rabu (5/7) ini.

Seruan Damai

Krisis diplomatik negara-negara Arab telah membuat prihatin para pemimpin dari negara-negara Barat. Pemerintah Inggris, Jerman, dan Prancis, mendesak seluruh pihak-pihak yang bersengketa menyelesaikan krisis secara damai.

Sebelumnya, pada Senin (3/7) lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, berharap pemerintah Qatar akan merespons secara positif atas daftar tuntutan-tuntutan dari 4 negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi.

"Kami mengharapkan sebuah respons positif agar bisa menyelesaikan krisis ini. Kami akan melakukan evaluasi dengan tepat," kata Menlu al-Jubeir saat melakukan pertemuan dengan delegasi dari pemerintah Jerman, Sigmar Gabriel, di Jeddah, Arab Saudi.

Pada saat bersamaan, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berbicara melalui sambungan telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengenai perkembangan terbaru di kawasan Teluk. Kedua pemimpin sama-sama menekankan perlunya menyelesaikan krisis melalui dialog dan jalan diplomatik.

Hal serupa dilakukan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, pada Senin lalu yang melakukan pembicaraan dengan Putera Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Dalam pembicaraan itu, PM May mendesak seluruh pihak untuk mengambil langkah-langkah dalam meredakan ketegangan dan memperbaiki kesatuan kerja sama negara-negara Teluk.

Pemerintah Inggris pun menyatakan berkomitmen untuk mendukung segala proses mencari solusi atas krisis diplomatik ini.uci/Rtr/AlJazeera/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top