Putri Guru TK Raih Indeks Prestasi Tertinggi pada Wisuda UNY
Latifah Rachmalia Eko Basuki bersama kedua orang tuanya.
Foto: IstimewaJAKARTA - Latifah Rachmalia Eko Basuki dari Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi meraih indeks prestasi tertinggi S1 dengan IPK 3,93 dalam wisuda program doktor, magister, sarjana, sarjana terapan dan diploma UNY.
Menurut siaran persnya, Senin (27/2), gadis kelahiran Yogyakarta 26 Mei 2001 tersebut selain kuliah juga aktif dalam berbagai organisasi kegiatan di kampus seperti Panitia PKKMB Fakultas, Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian, Unit Kegiatan Mahasiswa Koperasi Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa.
Menurutnya, mengikuti kegiatan ekstra kurikuler menjadikan lebih semangat lagi dalam menjalani perkuliahan dan termotivasi untuk mencoba hal-hal baru selain mengikuti perkuliahan saja. Ternyata mengikuti kepanitiaan, UKM, dan kegiatan lomba sangat menyenangkan.
"Saya belajar bagaimana tetap bisa memanajemen waktu, membagi waktu antara kuliah-kepanitian-lomba-bekerja, belajar bagaimana mempertahankan/meningkatkan IPK, bagaimana cara saya mengasah soft skill saya, bagaimana cara saya memperluas relasi yang lebih banyak lagi," ujar Latifah, di Yogyakarta.
Selain itu warga Karangbendo Kulon, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul itu juga mengikuti program kampus merdeka, yaitu KMMI Course SDG4. Latifah lolos dan diterima di Universitas Padjajaran selama 2 bulan belajar bersama para dosen Universitas Padjajaran dan juga staf UNESCO.
Di sini Latifah senang sekali bisa belajar dan memahami lebih terkait dengan SDGs 4. Tidak berhenti sampai di sini, Latifah juga berkesempatan mengikuti Kampus Mengajar Angkatan 3 yang ditempatkan di SDN Caturtunggal 4 Sleman.
Pada awalnya Latifah merasa terkejut dengan perkuliahan yang berbeda jauh dengan yang dialami saat SMK. "Saya mengambil jurusan Usaha Perjalanan Wisata atau Tourism di SMK," katanya.
Pada awal semester alumni SMKN 7 Yogyakarta tersebut mulai meraba dunia pendidikan anak usia dini karena hanya mengetahui sedikit sekali materi mengenai dunia anak. Namun pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal tahun 2020 sehingga membuat proses pembelajaran dilakukan secara online.
Hal ini semakin membuat Latifah mengalami culture shock karena sebelumnya belum pernah merasakan pembelajaran dari rumah. Akhirnya Latifah mulai belajar menggunakan beberapa aplikasi pembelajaran yang belum pernah digunakan.
"Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut, hingga menjadikan saya terbiasa dengan situasi tersebut," ujarnya.
Selama pandemi Latifah tetap memikirkan target dengan mendengarkan penjelasan, masukan, dan nasihat dari para dosen dengan baik dan seksama. Selain itu tetap fokus dalam mempelajari materi yang disampaikan.
Putri pasangan Basuki, karyawan swasta dan Supartini Eko Siwi seorang guru TK tersebut menyelesaikan skripsinya dalam waktu 4 bulan 20 hari dengan tidak melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena telah dikonversikan dalam kegiatan Kampus Mengajar.
Latifah berhasil menyelesaikan studinya di UNY dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat Cum Laude sekaligus menjadi salah satu wisudawan terbaik. Ke depannya Latifah berharap dapat melanjutkan studi S2.
"Saya akan mencari beasiswa terlebih dahulu. Sembari mencari beasiswa, saya mencoba mencari pengalaman mengajar di Taman Kanak-Kanak," tutupnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Marcellus Widiarto
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 2 Presiden Prabowo: Koruptor Tak Rela Pemerintah Perbaiki Sistem
- 3 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 4 Putin Sebut Pertahanan Rusia Tangkal Serangan Drone Ukraina Selama Pendaratan AZAL
- 5 Untung Bisa Ketahuan, Polres Probolinggo Temukan Dua Sopir Jeep Bromo Positif Narkoba