Puskesmas di Surabaya Terapkan Layanan Ramah Anak
Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas, berdasarkan pemenuhan, perlindungan dan penghargaan atas hak hak anak sesuai prinsip perlindungan.
Foto: IstimewaSURABAYA - Seluruh layanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kota Surabaya telah menerapkan Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP). Hal ini merupakan salah satu perwujudan Surabaya menjadi Kota Layak Anak (KLA).
Bahkan, pada akhir 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengajukan surat kepada United Nations Children's Fund (Unicef) yang berisi kesediaan menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI). Kesiapan Kota Pahlawan menjadi KLA tingkat dunia ini diinisiasi langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, pelayanan Ramah Anak di Puskesmas, merupakan layanan yang dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan dan penghargaan atas hak hak anak sesuai prinsip perlindungan. Penerapannya sudah dilakukan di 63 Puskesmas di Surabaya.
"Yaitu meliputi non diskriminasi, kepentingan terbaik anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, serta penghargaan terhadap pendapat anak," kata Nanik, Senin (26/6/2023).
Untuk mendukung Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas, Nanik menuturkan bahwa telah tersedia berbagai fasilitas pendukung. Di antaranya, media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), ruang konseling untuk anak, ruang tunggu dan ruang bermain bagi anak yang terpisah dari ruang tunggu pasien.
Selanjutnya, ruang bermain yang tersedia harus aman, lantai dialasi dengan karpet/matras. Tentunya perabotan bermain dibersihkan secara berkala.
"Fasilitas yang lainnya adalah Pojok Laktasi, tanda Larangan Merokok, toilet terpisah laki dan perempuan. Di sisi lain, terdapat prioritas bagi anak dan disabilitas. Seperti, toilet untuk anak dan disabilitas, termasuk wastafel, kursi roda dan ramp," tuturnya.
Meski demikian, Nanik memastikan, sesuai dengan instruksi Wali Kota Eri Cahyadi bahwa harus terlaksana percepatan pelayanan medis di tingkat Puskesmas. Apalagi sejak 28 November 2022 lalu, Pemkot Surabaya bakal memberikan kompensasi 50 ribu rupiah bila terjadi keterlambatan pelayanan atau tidak sesuai dengan waktu pendaftaran yang melebihi 1 jam.
- Baca Juga: Barang Bukti Hasil OTT
- Baca Juga: Edukasi permainan tradisional
"Selain itu, kami juga meningkatkan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara teratur dengan menyasar para remaja putri di tingkat SMP/MTS setiap satu minggu sekali. Yakni, melalui kegiatan Siber Casting (Aksi Cegah Stunting). Tablet tambah darah tersebut diberikan melalui puskesmas ke SMP/MTS se-Surabaya," pungkasnya.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 4 Ratusan Pemantau Pemilu Asing Tertarik Lihat Langsung Persaingan Luluk-Khofifah-Risma
- 5 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
Berita Terkini
- Naik Bus Wisata Gratis ke Istana Panda Taman Safari Bogor, Nikmati Sensasi Kabut di Ketinggian
- Gunung Ibu Erupsi Lagi, Luncurkan Abu Setinggi 2 Km
- Tidak Hanya Siswa, Guru Juga Perlu Merasa Aman di Sekolah
- Pramono Anung Bakal Nyoblos di TPS 046 Cipete Selatan
- 65 Vendor Ikuti Pameran Pernikahan Tradisional Terbaik di The Sultan Hotel Jakarta