![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Pusat Informasi Pendidikan di Perpustakaan Kemdikbud
PERPUSTAKAAN DIGITAL | Seorang pengunjung membaca koleksi buku di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Foto: KORAN JAKARTA/M ADEN MA'RUFSekitar 2.700 judul buku tersusun rapi di perpustakaan milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Perpustakaan ini cukup nyaman. Selain meja, rak, dan kursi, terdapat beberapa sofa untuk pengunjung. Ada juga ruang dongeng untuk anak-anak.
Selain sebagai fasilitas pendukung, perpustakaan itu juga menjadi pusat informasi berkenaan pendidikan dan kebudayaan. Perpustakaan ini diharapkan jadi contoh perpustakaan-perpustakaan lain, khususnya di sekolah.
"Kita (Kemdikbud) ingin memberikan contoh, terutama di sekolah. Karena itu, perpustakaan ditempatkan di posisi strategis. Jangan di belakang atau di dekat toilet," ujar Ketua Bidang Subbagian Perpustakaan Kemdikbud, Haidir Amir, Selasa (29/1).
- Baca Juga: Soal THR, Ini Pesan Menaker
- Baca Juga: Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
Tak hanya menyediakan buku bacaan, di ruang perpustakan ini juga ada ruang audio visual dengan bioskop mini untuk memutar koleksi-koleksi film baik fiksi maupun nonfiksi.
Bagi pengunjung yang hendak berdiskusi tentang buku bacaan tidak perlu repot keluar perpustakaan. Sebab, ada ruangan khusus diskusi dan kedap suara.
"Penataannya harus bagus agar menarik dan orang nyaman di perpustakaan. Jadi, kita ingin jadi contoh buat sekolah khususnya. Kalau Kemdikbud saja perpustakaannya suram, bagaimana di sekolahnya?" jelas Amir.
Perpustakaan Kemdikbud tidak hanya diperuntukkan bagi lingkungan Kemdikbud saja. Setiap kalangan bisa mengakses koleksi perpustakaan. Bagi anggota bisa meminjam, sementara yang bukan anggota hanya bisa membaca di perpustakaan saja.
Seiring perkembangan zaman, perpustakaan juga mengalami perluasan konsep dan paradigma. Hadirnya teknologi membuat perpustakaan Kemdikbud menyesuaikan diri dengan membuat perpustakaan digital. "Konsep perpustakaan sudah berubah. Kalau dulu mungkin orang melihat perpustakaan dari jumlah pengunjung sampai koleksi fisiknya. Sekarang itu, dengan kemajuan teknologi konsep perpustakaan mulai bergeser dari kunjungan maupun koleksi," terangnya.
Dengan hadirnya perpustakaan digital ini berdampak pada tingkat kunjungan. Menurut Amir, per hari pengunjung yang hadir di Perpustakaan Kemdikbud sekitar 100 orang, sedangkan di perpustakaan digital bisa 10 kali lipat dari kunjungan fisik.
Perpustakaan digital ini khusus menyediakan koleksi terbitan dari Kemdikbud saja. Untuk mengaksesnya, pengunjung tidak perlu mendaftar, tinggal mengunduh saja di laman perpustakaan.kemdikbud.go.id. ruf/E-3
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
Berita Terkini
-
Ponsel Motorola Hadir Kembali di Indonesia dengan Pendekatan Lokal
-
Dapatkan Wawasan Pelanggannya XL Axiata Gunakan Cloud Berbasis AI
-
600 Peserta Ikuti Program Pencetakan Talenta di Bidang AI
-
Kesehatan Mental Ibu Bisa Picu Anak Stunting
-
SEAMEO RECFON Rilis Hasil Temuan Awal Studi Action Against Stunting Hub