Punt, Negara Mitra Dagang yang Masih Misterius
Namun, pelayaran ke Punt ini hanyalah yang paling terkenal dan bukti menunjukkan bahwa orang Mesir melakukan perdagangan dengan tanah Punt sejak masa pemerintahan firaun Khufu pada dinasti keempat Mesir (2613-2498 SM) dan mungkin lebih awal.
Pada masa dinasti kelima (2498-2345 SM), Mesir berkembang melalui perdagangan dengan daerah-daerah ini dan khususnya Kota Byblos di Fenisia dan negara-negara Nubia termasuk Punt.
Para sejarawan, cendekiawan, arkeolog, dan pihak lain hingga saat ini masih memperdebatkan letak Punt. Selama bertahun-tahun wilayah ini telah disebut-sebut sebagai bagian dari Arab atau Somalia saat ini. Kemungkinan lainnya Negara Bagian Puntland Somalia di Tanduk Afrika, Sudan, Eritrea, atau merujuk pada beberapa wilayah internal lainnya di Afrika timur.
Perdebatan mengenai lokasi Punt terus berlanjut, dan para cendekiawan dan sejarawan dari berbagai pihak memberikan dukungan yang masuk akal atas klaim mereka. Dua kemungkinan terbaik adalah Eritrea dan Somalia barat laut dengan Eritrea sejauh ini mendapatkan penerimaan paling luas.
Namun, tampaknya dari relief yang menceritakan ekspedisi yang diukir di Kuil Hatshepsut di Deir al-Bahri, Punt kemungkinan besar terletak di Negara Bagian Puntland Somalia saat ini atau, setidaknya, Somalia barat laut, apalagi kebudayaan Negara Bagian Puntland Somalia memiliki sejumlah kemiripan yang mencolok dengan budaya Mesir kuno termasuk bahasa, pakaian upacara, dan seni, yang menunjukkan pertukaran lintas budaya kuno.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya