Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Mudik 2018 l Dishub dan Dinkes DKI Buka Posko Bersama

Puncak Mudik Diperkirakan Terjadi Dua Kali

Foto : ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Atlas jalur mudik 2018 I Petugas Badan Informasi Geospasial menunjukkan peta jalur mudik 2018 yang diluncurkan di Gedung utama Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,Rabu (30/5). Badan Informasi Geospasial (BIG), melalui Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas bekerjasama dengan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) meluncurkan atlas jalur mudik 2018 untuk wilayah di Pulau Jawa - Bali Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

A   A   A   Pengaturan Font

Pelayanan kesehatan kepada para pengemudi bus yang akan membawa penumpang selama arus mudik lebaran 2018. Pelayan itu akan dimulai pada H-8 lebaran hingga H+8 lebaran.

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi dua kali dalam Lebaran 2018, yaitu Senin (11/6) dan Selasa (12/6) dan puncak arus balik pada Selasa (19/6) dan Rabu (20/6).

"Karakteristik layanan angkutan Lebaran tahun ini akan berbeda dibandingkan tahun lalu," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi dalam paparannya di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan arus mudik dan balik diperkirakan jauh lebih lancar menyusul ketentuan cuti bersama yang relatif panjang sehingga periode waktu libur juga lebih lama. Karakteristik cuti bersama Hari Raya Idul Fitri dan libur kenaikan kelas anak sekolah yang bersamaan, diperkirakan puncak arus terjadi dua kali, yakni saat mudik terjadi pada Senin (11/6) dan Selasa (12/6) dan puncak arus balik pada Selasa (19/6) dan Rabu (20/6).

"Periode hari libur yang cukup panjang, kami optimistis layanan arus mudik dan balik akan terdistribusi lebih baik. Kami imbau pengguna jasa ferry menempuh perjalanan di pagi dan siang hari agar tidak mengalami kepadatan di malam hari, khususnya di lintasan Merak-Bakauheni. Jadwal perjalanan harus diatur baik agar dapat menikmati perjalanan mudik yang menyenangkan, dan tidak terjebakdalam kemacetan yang signifikan saat puncak arus," katanya.

Posko Mudik

Sementara itu, hadapi arus mudik Lebaran 2018, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengantisipasi sebanyak 4,2 juta penumpang dan 1,02 juta kendaraan akan menggunakan kapal penyebrangan pada masa mudik Lebaran 2018. "Tahun ini antisipasi 4,2 juta dan 1,02 juta kendaraan akan melintas di tujuh lintasan utama ASDP," Ira Puspadewi.

Ira menyebutkan penumpang didominasi di lintasan Merak-Bakauheni ada 50 persen dan Ketapang-Gilimanuk 30 persen dan sisanya di lima lintasan lain.

Untuk menghadapi kepadatan tersebut, dia mengantisipasi dengan menjual tiket secara daring sejak H-90 untuk mempermudah pembagian klaster kendaraan. "Kami jemput bola dengan menyediakan tiket 'online' 90 hari sebelum hari H. Klasterisasi paling banyak motor, kita tahu polanya," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknyan juga membuat area penyangga atau buffer zone untuk mengantisipasi kepadatan di jalan raya ke arah pelabuhan.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta (Dishub) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) mendirikan Posko Terpadu Kesehatan di beberapa terminal yang ada di Jakarta. Dishub dan Dinkes akan mulai melakukan cek kesehatan para sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Kepala Dishub DKI Jakarta, Andri Yansyah menyampaikan, pelayanan kesehatan itu dikhususkan kepada para pengemudi bus yang akan membawa penumpang selama arus mudik lebaran 2018. Pelayan itu akan dimulai pada H-8 lebaran hingga H+8 lebaran.

"Kami akan ada mulai pukul 08.00 Wib sampai 20.00. Di terminal bus yang ada keberangkatannya. Kita juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional untuk mengetes juga memberi kepastian agar para supir itu tidak memakai narkoba," ujar Andri Yansyah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).

Menurut Andri, setiap sopir harus selalu dalam keadaan prima untuk memastikan keselamatan penumpang selama mudik. Pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan itu bakal meliputi tes tekanan darah, gula darah, pernapasan, serta tes urine.

Setiap Perusahaan Otobus (PO) juga diwajibkan untuk menyiapkan dua sopir di masing-masing bus yang beroperasi.

emh/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top