Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
JENAK

Puncak

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Hari Sabtu ini, saya akan ke Puncak, bersama keluarga besar-14 orang termasuk cucu, menantu, dan pembantu tak dihitung. Sabtu ini menjadi keputusan, setelah sekian lama mencocokkan hari yang bisa disepakati. Tidak mudah mengatur waktu. Dari cucu saja, ada yang mahasiswa, ada yang masih satu tahun. Kebutuhannya berbeda. Anak dan menantu punya jadwal sendirisendiri.

Lebih dari itu, menjaga diri agar kondisi fit. Jangan sampai keluarga ini tidak full team. Karena bisa mengurangi "kebersamaan". Dan itu sudah diingatkan-saling mengingatkan, dalam seminggu terakhir ini. Termasuk di dalamnya mengingatkan perlengkapan apa yang harus dibawa-atau tak perlu dibawa, Termasuk persiapan hawa dingin atau bahkan dress code.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Walau hanya satu malam bermalamnya, tingkat persiapannya bisa melelahkan-dan atau menyenangkan karena sama-sama mengharapkan. Bisa terbayangkan lalu lintas komunikasi antar- WA group, frekuensinya sangat tinggi. Boleh dibandingkan dengan persiapan menyambut gubernur baru-setelah melepas gubernur lama.

Di tengah persiapan yang selalu cek & recek, mendadak cucu yang sekolah menengah pertama melontarkan pertanyaan: apakah Puncak aman? Apakah kepergian bersama ini batal? Cucu memiliki alasan bertanya karena ia melihat adanya keruwetan di sekitar Puncak. Persisnya di daerah Ciloto, Cipanas.

Ada kengerian dalam suasana yang ribut itu. Termasuk ada visual api- dan tentu saja kemacetan, dan juga teriakan kemarahan. Keributan itu terjadi karena adanya penertiban bangunan liar dan lapak pedagang kaki lima di kanan kiri jalur Puncak, Bogor, hingga perbatasan Cianjur, Jawa Barat. Daerah yang melegenda dengan segala kenangan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top