Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam I Nagari Bukik Batabuah Wilayah Terparah Terdampak Banjir Lahar

Puluhan Orang Meninggal akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Foto : antara/adi prima
A   A   A   Pengaturan Font

Sebanyak 27 orang dilaporkan meninggal dunia akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Marapo di Sumatera Barat. Jumlah itu kemungkinan masih bertambah karena masih ada korban hilang yang belum ditemukan.

PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan Nagari (desa) Bukik Batabuah, Kabupaten Agam merupakan wilayah yang terdampak paling parah dibandingkan daerah lainnya akibat banjir lahar dingin. Selain itu, sebanyak 27 orang dilaporkan meninggal dunia.

"Luapan air dari hulu Gunung Marapi membawa material dan posisi paling dekat ya di Nagari Bukik Batabuah sehingga langsung menghantam pemukiman warga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma di Kabupaten Agam, Minggu (12/5).

Selain Nagari Bukik Batabuah, empat nagari di Kabupaten Tanah Datar juga terdampak cukup parah. Namun, BPBD belum bisa melaporkan secara detail bentuk kerusakan hingga jumlah pasti korban meninggal dunia maupun hilang.

Sementara di Kota Padang Panjang BPBD melaporkan jalan lintas dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi tepatnya di Air Terjun Lembah Anai, merupakan lokasi paling parah dimana sebagian badan jalan terban sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

Secara umum BPBD mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin di dua kabupaten dan satu kota mencapai 27 orang. Seluruh korban juga telah berhasil diidentifikasi.

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi Sumbar belum menetapkan status tanggap darurat pascabanjir lahar dingin yang melanda tiga daerah. Namun, sewaktu-waktu kondisi dapat berubah tergantung keadaan di lapangan.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan bela sungkawa dan duka yang mendalam bagi keluarga dari korban bencana banjir di daerah itu.

Terkait korban hilang, BPBD Provinsi Sumbar mendirikan posko pencarian korban hilang. "Bagi masyarakat Kabupaten Agam yang kehilangan anggota keluarga dapat melapor ke posko tanggap darurat di SD Negeri 08 Kubang Duo Koto Panjang Kecamatan Canduang," kata Fajar Sukma.

Hingga pukul 16.00 WIB BPBD Sumbar mencatat masih mencari sejumlah warga di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang yang hingga kini belum ditemukan.

Ia menegaskan, jumlah korban yang hilang masih bersifat sementara dan dinamis. Sebab, bisa saja ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya namun belum terdata.

Ratusan Mengungsi

BPBD Kabupaten Agam mencatat sebanyak 204 orang warga di daerah itu mengungsi ke lokasi lebih aman. "Sebanyak 204 warga mengungsi itu berasal dari tiga kecamatan dan ini berdasarkan data Minggu (12/5) sekitar pukul 16:00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung. Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top