Puluhan Juta Anak Tak Kembali Sekolah Pasca Pandemi
Putus Sekolah - Seorang anak perempuan bernama Zahira, 9 tahun, yang adalah pengungsi dari Suriah sedang berjalan di kamp pengungsian di Provinsi Aleppo beberapa waktu lalu. Zahira saat ini  putus sekolah karena di kamp pengungsian itu tak tersedia sarana pendidikan yang memungkinkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan.
Pada saat yang sama, Save the Children mewanti-wanti bahwa krisis kesehatan bisa memicu melorotnya anggaran pendidikan di negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah pada pengujung 2021.
"Sekitar 10 juta anak mungkin tak bisa kembali ke bangku sekolah, ini merupakan keadaan darurat pendidikan tak terduga dan pemerintah harus segera berinvestasi pada pembelajaran," kata kepala eksekutif Save the Children, Inger Ashing. "Kita pun berisiko terkena pemangkasan anggaran secara tak paralel yang semuanya mengakibatkan peningkatan ketidaksetaraan antara si kaya dan si miskin dan antara anak laki-laki dan anak perempuan," imbuh dia.
Oleh karena itu, LSM amal itu menyerukan pemerintah dan donatur untuk berinvestasi pada pendanaan bagi rencana pendidikan global terbaru yang akan membantu anak untuk kembali bersekolah saat situasi wabah sudah aman dan hingga hal itu terjadi harus menyokong mereka dengan sistem belajar jarak jauh.
"Kami tahu kaum miskin terutama sebagian besar anak yang termarginalisasi merupakan yang paling menderita saat ini, karena mereka tak memiliki akses bagi sistem belajar jarak jauh atau apapun bentuk dari pendidikan selama setengah semester pada tahun ajaran tahun ini," ucap Ashing.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya