Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Puluhan Bangunan Liar di Atas Saluran Air di Surabaya Ditertibkan

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

Sejumlah petugas Satpol PP menertibkan puluhan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air Jalan Jetis Kulon, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/3/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Surabaya - Puluhan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air di Jalan Jetis Kulon, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, ditertibkan petugas Satpol PP setempat.

Camat Wonokromo Kota Surabaya Tomi Ardiyanto mengatakan selama ini bangunan liar itu menyebabkan aliran air tidak bisa lancar sehingga saat hujan deras sering terjadi genangan. Setidaknya ada 40 bangunan liar yang ditertibkan di Jalan Jetis Kulon.

"Itu di sepanjang Jalan Jetis kulon karena jalan itu adalah titik terendah. Memang itu menjadi tempat genangan air kalau hujan," katanya.

Menurut dia, penertiban bangunan liar di atas saluran ini didukung oleh perangkat RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat hingga warga sekitar.

Ia menjelaskan sebelum dilakukan penertiban, pada Senin (8/3), pihaknya melakukan sosialisasi kepada warga sekitar, terutama merekayang mendirikan bangunan di atas saluran. Hasilnya, warga bersama tokoh masyarakat setempat sepakat dilakukan penertiban bangunan.

"Ketika di lapangan banyak sekali masukan-masukan dari warga. Salah satunya pohon-pohon terlalu besar makanya perlu dilakukan perantingan," ujarnya.

Tomi mengatakan hasil koordinasi bersama Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya menemukan bahwa poin permasalahan genangan di lokasi tersebut memang karenaadanya karakter saluran yang belum terkoneksi. Hal itu, lantaran banyaknya saluran yang tertutup oleh bangunan di atasnya.

"Ada juga yang (saluran, red.) terbuka. Tapi banyak saluran yang kemudian dibuat untuk berjualan, parkir mobil, dapur hingga warkop (warung kopi), rata-rata seperti itu," katanya.

Pemkot melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya juga melakukan perantingan pohon, sedangkan untuk mencegah kembali terjadinya genangan, DPUBMP juga melakukan pengerukan sedimen saluran.

Ketua LPMKWonokromo,Moch Unsi Fauzi, menyampaikan sebelum dilakukan penertiban pihaknya bersama perwakilan kecamatan dan lurah melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga.

Melalui pendekatan secara humanis dan persuasif, warga menyatakan sepakat untuk ditertibkan.

"Masyarakat menyambut baik penertiban ini. Ini dibuktikan dengan sukarelanya mereka membongkar sendiri lapak dan bangunannya yang menjorok ke jalan dan menutupi saluran," kata dia.

Bahkan, kata dia, saat pelaksanaan di lapangan banyak warga yang mendukung. Apalagi penertiban ini dilakukan sekaligus untuk menata wilayah agar kelihatan bersih dan indah.

"Tidak ada kendala sama sekali, karena prinsipnya giat penertiban ini bermanfaat bagi masyarakat dan sangat ditunggu," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top