Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teror Pimpinan KPK

Publik Apresiasi Tim Gabungan Polri

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Langkah kepolisian republik Indonesia membentuk tim gabungan untuk mengusut teror terhadap pimpinan dan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diharapkan dengan dibentuknya tim gabungan, serangkaian kasus teror mulai dari teror terhadap pimpinan KPK dan teror terhadap salah satu penyidiknya, Novel Baswedan bisa terungkap.

Sekjen Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Seknas FITRA), Misbah Hasan mengatakan itu di Jakarta, Minggu (13/1). Menurut Misbah, teror bom yang terjadi di kediaman pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M. Syarif pada tanggal 9 Januari 2019 tidak bisa dibiarkan berlarut. Karena kalau dibiarkan, tak secepatnya diungkapkan siapa dibalik teror tersebut, bisa menghambat proses pemberantasan korupsi. Bahkan mencederai demokrasi di Indonesia.

"Tapi kami Seknas FITRA, mengapresiasi kepolisian yang langsung membentuk tim bersama atau tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, Densus 88, dan KPK untuk menyelidiki pelaku teror bom di kediaman pimpinan KPK tersebut," kata Misbah.

Sementara itu, Wasanti Peneliti Fitra menambahkan, dengan dibentuknya tim gabungan itu, kasus teror harusnya bisa cepat diungkapkan. Karena itu ia mendesakpihak kepolisian untuk segera menemukan pelaku teror dan memprosesnya secara hukum. Sebab kalau dibiarkan, akan muncul teror serupa.

Faktanya, teror terhadap KPK, tak hanya ditujukan kepada pimpinan lembaga anti rasuah tersebut. Namun juga kepada penyidik, bahkan pegawai KPK. Kasus teror terhadap salah satu penyidik senior KPK, Novel Baswedan adalah salah satu buktinya. Karena teror sebelumnya tak terungkap, pelaku merasa aman. Kami minta terus mengusut dan segera menemukan pelaku dan dalang teror yang menimpa Novel Baswedan," katanya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top