Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

PTBA Targetkan Produksi Batu Bara 27,26 Juta Ton

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menargetkan produksi batu bara di tahun 2019 tumbuh 3 persen atau sebesar 27,26 juta ton dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 26,36 juta ton. Daya angkut kereta api dari Tanjung Enim ke Tarahan sebesar 21 juta ton dan Tanjung Enim ke Kertapati 4,3 juta ton, sehingga secara total sebesar 25,3 juta ton meningkat 12 persen dari realisasi angkutan kereta api sepanjang 2018.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Suherman, mengatakan untuk mendukung optimasi pengangkutan batu bara, PTBA bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan di tahun 2019 direncanakan akan menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batu bara jalur kereta api Tanjung Enim-Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton per tahun.

Bersama dengan itu pengembangan fasilitas Dermaga Kertajati. Selain itu. untuk proyek angkutan kereta api arah Tanjung Enim-Tarahan (Tarahan-l) direncanakan akan terselesaikan pada 2019 dengan kapasitas 20,3 juta ton per tahun dan selanjutnya menjadi 25 juta ton per tahun pada 2020.

"Proyek angkutan batu bara jalur kereta api kapasitas 60 juta ton per tahun pada tahun 2023, termasuk jalur baru yang terdiri dari Tanjung Enim arah utara dan Tanjung Enim arah selatan," kata Suherman secara tertulis, baru-baru ini. Tanjung Enim arah utara berkapasitas angkut 10 juta ton per tahun, beserta fasilitas dermaga baru Perajin yang direncanakan akan beroperasi pada 2023.

Pengembangan Dermaga Kertapati direncanakan siap beroperasi dengan kapasitas mencapai 5 juta ton per tahun pada bulan Juli 2019. Lalu, Tanjung Enim arah selatan dengan Tarahan-l. pengembangan kapasitas jalur existing menjadi 25 juta ton per tahun pada tahun 2020.

Tarahan-II berkapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023. Untuk 2019, Perseroan menganggarkan investasi 6,47 triliun rupiah yang terdiri dari 1,13 triliun rupiah untuk investasi rutin dan sisanya 5,34 triliun rupiah untuk investasi pengembangan.

"Joint Venture Company"

Sebagai pengembangan bisnis hllirisasi batu bara kalori rendah, PTBA bersama dengan Pertamina selaku offtaker DME dan Air-Products selaku pemilik teknologi gratifikasi batu bara melakukan pendirian joint venture company (JVC), untuk mengkonversi batu bara kalori rendah (GAR

Proyek ini rencananya akan mulai berproduksi pada 2023 dengan konsumsi batu bara 9,2 juta ton per tahun. PTBA juga telah menandatangani Head of Agreement dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk pembangunan pabrik coal to urea-DME-Polypropelene di mulut tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan konsumsi batu bara mencapal 6,2 juta ton per tahun.

Untuk PLTU Sumsel 8 merupakan Independent Power Producer (IPP) 2x620 MW berada di Muara Enim, Sumatera Selatan. PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) merupakan konsorsium antara PTBA (45 persen) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd (55 persen) akan membangun PLTU bernilai investasi 1,68 miliar dollar AS dengan skema pembiayaan equity 25 persen dan debt 75 persen.

Sementara itu, proyek pembangkit listrik Halmahera Timur dengan kapasitas PLTU 3x60 MW dan PLTD 3x17 MW merupakan proyek sinergi BUMN Holding Pertambangan, antara PTBA 75 persen dan PT Aneka Tambang Tbk 25 persen dan akan membentuk JVC untuk segera membangun kombinasi PLTU-PLTD ini.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top