Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penangangan Covid-19 I Anies Imbau Warga Tak Keluar Kota Pada Libur Imlek

PSBB DKI Diperpanjang Dua Pekan

Foto : ANTARA /Reno Esnir

Calon pembeli memilih pernak pernik Imlek yang dijual di Pasar Glodok, Jakarta, Sabtu (6/2/2021). Jelang perayaan Imlek pada 12 Februari mendatang, pedagang di lokasi tersebut mengaku penjualan tahun ini anjlok hingga 90 persen dibandingkan tahun lalu akibat pandemi COVID 19.

A   A   A   Pengaturan Font

Krisis akibat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah mempercepat ­perubahan perilaku ­masyarakat.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, AniesBaswedan kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 22 Februari, untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama libur Imlek 2021.
Perpanjangan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) No 107 Tahun 2021 terkait Perpanjangan Pemberlakuan Jangka Waktu dan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah.
Anies Baswedan mengingatkan untuk warga yang akan menjalani libur Imlek, bahwa angka kenaikan kasus terjadi setiap selesai libur akhir pekan panjang.
Menurut Anies, kasus positif Covid-19 biasanya meningkat dalam kurun waktu satu hingga dua pekan sesudahnya.
"Minggu depan, kita ada akhir pekan panjang perayaan Imlek. Saya imbau kita semua jangan berpergian keluar kota, tahan diri untuk tidak mengunjungi tempat-tempat keramaian, dan sebisanya di rumah saja bila tidak ada keperluan esensial. Ini penting untuk menjaga kasus aktif tidak terus bertambah," kataAnies.
Gubernur Anies mengharapkan adanya partisipasi publik secara komprehensif, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjalankan 3M, yakni mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak serta menahan diri untuk berkegiatan yang sifatnya massal saat berada di luar rumah.
Dalam kesempatan lain, Anies menyebutkan krisis akibat pandemi Covid-19 mempercepatperubahan perilaku. "Dalam situasi krisis, dalam situasi di mana terjadi perubahan yang amat cepat, kami sering istilahkan di antara kita di DKI bahwa krisis ini adalah perubahan yang dipercepat. Jadi kalau yang mengalami krisis, sebutlah ini adalah accelerated change," kata Aniespada Konvensi Nasional Media Massa dengan tajuk "Pers Nasional Bangkit Dari Krisis akibat Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital" dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN).
Bagi pemerintah, kata Anies, dalam menghadapi krisis ini harus dengan cara bekerja dengan cepat dan tepat. "Dan media bantu menjadi mata dan telinga atas apa yang senyatanya terjadi di lapangan. Karena itu kami apresiasi media, karena feedback itu membantu bagi kita memastikan kebijakan langkah yang berjalan baik di lapangan," kata Anies.

Dampak Pandemi
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan data yang dihimpun Dinkes DKI Jakartamenunjukkan penyebaran kasus aktif di Ibu Kota pada dua minggu terakhir perlu lebih diminimalisir, terutama menjelang libur Imlek ke-2.572 ini.
Rekapitulasi kasus selama dua minggu terakhir yakni pada 25 Januari 2021 sebanyak 24.132 kasus aktif dengan jumlah total di Jakarta sebanyak 252.266 kasus. Sedangkan, per 7 Februari 2021 ada 23.869 jumlah kasus positif, sehingga jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 293.825 kasus.
Lalu, total pasien meninggal dunia di Jakarta berjumlah 4.587 dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian se-Indonesia sebesar 2,7 persen.
"Namun, jumlah total pasien yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 265.369 dengan tingkat kesembuhan 90,3 persen. Hal ini ada peningkatan sebesar 1,6 persen dari dua minggu lalu hanya 88,7 persen yakni sebanyak 221.567 pasien," ujar Widyastuti.
Sementara itu, Angka kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta masih menunjukkan tren yang tinggi. Dari data Covid-19 pada hari Senin (8/2) ini, kasus penularan virus korona di Ibu Kota mencapai 3.144 kasus.
Dengan angka tersebut, total kasus positif korona di Jakarta mencapai 296.969. Sebelumnya, pada 7 Februari 2021 total positif Covid-19 di Ibu Kota sebanyak 293.825.
Sementara, angka pasien sembuh di DKI Jakarta mengalami peningkatan tinggi sebanyak 3.418 orang. Sehingga, hari ini ada 268.709 orang dinyatakan sembuh yang sebelumnya 265.291.
Sedangkan, jumlah kematian akibat Covid-19 di Jakarta juga mengalami peningkatan menjadi 43 orang. Sehingga, total meninggal akibat virus korona kini menjadi 4.616 orang yang sebelumnya 4.573. jon/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top