Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembiayaan Infrastruktur - Sekitar 69% Komitmen PDMN dan 73% Komitmen PMA Tak Terealisasi

Proyek PINA Kurang Diminati Investor

Foto : Sumber: BAPPENAS – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

Sejumlah permasalahan meliputi pembebasan lahan, perizinan, dan pendanaan ditengarai menjadi penyebab proyek infrastruktur tak menarik bagi investor.

Jakarta - Pemerintah harus membantu mempercepat pembebasan lahan proyek infrastruktur sinkronisasi perizinan pusat dan daerah. Langkah itu diharapkan agar proyek infrastruktur dengan skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran (PINA) menjadi lebih menarik bagi investor. "Sekitar 40 persen problem proyek infrastruktur kita ada di pembebasan lahan," ujar Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, di Jakarta, Selasa (6/3).

Menurut Bhima, kinerja Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang diharapkan bisa menjadi solusi persoalan pembebasan lahan, masih belum efektif. Sebab, pemerintah tidak bisa mengatur kenaikan harga tanah sehingga ketika informasi proyek bocor, makelar tanah selalu bermain. Selain soal pembebasan lahan, Bhima juga menyoroti soal perizinan terutama antara pemerintah pusat dan daerah yang sering kali tidak sinkron satu sama lain.

Baca Juga :
Harga Tiket Naik

"Proses perizinan harus disinkronkan antara pusat daerah. Pemerintah sudah keluarkan perpres soal satgas investasi, tinggal implementasinya dipercepat," katanya. Dia juga menyebutkan perlunya ada insentif fiskal bagi swasta yang masuk ke proyek infrastruktur bisa berupa tax allowance atau tax holiday. Kemudian, dari sisi pembiayaan, perlu adanya kemudahan dalam mendapatkan pendanaan. "Misalkan sindikasi bank BUMN untuk salurkan kredit dengan bunga murah atau diskon pajak bagi penerbitan obligasi swasta," ujarnya.

Saat ini, terdapat 69 persen komitmen Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN) dan 73 persen komitmen Penanaman Modal Asing (PMA) tak terealisasi. Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, sebanyak 190 komitmen investasi senilai 351 triliun rupiah dan 50 miliar dolar AS mangkrak atau belum terealisasi.

Pembiayaan Terpenuhi

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan tiga proyek infrastruktur dengan skema PINA telah mencapai pemenuhan pembiayaan (financial close) pada triwulan I-2018. Adapun ketiga proyek PINA tersebut antara lain salah satu dari 18 proyek jalan tol yang digarap oleh Waskita Karya Toll Road, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Meulaboh, Aceh, 2x200 MW oleh PT PP Energi, serta proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) fase 2 dan Aerocity.

"Doanya ya, kuartal satu ini harusnya kita bisa selesaikan transaksi toll road dan pembangkit listrik, menyusul airport," kata Chief Executive Officer PINA Center Ekoputro Adijayanto, di Jakarta, kemarin. Untuk proyek jalan tol sendiri, nilai proyeknya mencapai 500 juta dollar AS atau sekitar 6,89 triliun rupiah (kurs Rp13.750 per dollar AS) atau sekitar 7,4 triliun rupiah, sedangkan PLTU Meulaboh nilai proyeknya mencapai 540 juta dollar AS. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top