Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Proyek Pembangunan Bus Rapid Transit Bandung Raya Akan Dimulai pada 2024

Foto : antarafoto

Ilustrasi bus ramah lingkungan, Trans Metro Pasundan

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Proyek pembangunan transportasi massal ramah lingkungan, bus rapid transit (BRT) di kawasan Bandung Raya, Jawa Barat, akan dimulai pada 2024. Armada yang akan digunakan merupakan bus listrik.

Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Jawa Barat Dhani Gumelar di Bandung, Rabu (15/3), mengatakan, BRT Bandung Raya akan menghubungkan lima daerah, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

"Tahun depan (2024) kami akan mulai menyiapkan infrastrukturnya seperti jalur khusus, shelter dan sarana pendukung lainnya," kata Dhani.

Pembangunan BRT Bandung Raya tersebut didanai Bank Dunia melalui pemerintah pusat dan diharapkan mulai beroperasi pada 2026 atau 2027. "Karena memerlukan infrastruktur khusus, jadi proses pembangunannya memang cukup lama kurang lebih tiga tahun," ujarnya.

Dhani menuturkan, sebetulnya di Bandung Raya ada dua moda pengembangan transportasi massal, yaitu berbasis jalan dengan BRT, kedua berbasis rel, Light Rail Transit (LRT).

"Namun karena yang paling memungkinkan dibangun untuk sementara ini adalah BRT, kami dahulukan BRT," kata Dhani.

BRT Bandung Raya direncanakan melayani 17 koridor dengan jumlah armada lebih kurang 400 bus, dan 40 persen dari jumlah armada tersebut diwajibkan menggunakan bus listrik sesuai dengan ketentuan Bank Dunia.

"Meski BRT Bandung Raya mulai dibangun tahun 2024, tetapi untuk pilot project , kami akan operasikan yang pertama beberapa koridor di Kota Bandung juga pada 2024 dengan menggunakan bus listrik. Syaratnya dari total armada, 40 persen harus bus listrik," katanya.

Ke depan operasional BRT akan dikelola oleh badan khusus seperti BUMD. Namun karena Jabar belum memiliki BUMD transportasi, untuk sementara akan dikelola oleh Dinas Perhubungan Jabar.

"Sementara kami dulu yang kelola, nanti kemungkinan akan ada BUMD khusus transportasi, itu masih kami diskusikan dengan berbagai pihak," ujar Dhani.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top