Proyek Huntap Bencana Cianjur Dikebut
Foto: istimewaJAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, didampingi Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan Suprijanto, meninjau pelaksanaan pembangunan Hunian Tetap (huntap) berupa rumah tahan gempa bagi masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/1). Proyek huntap tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
"Alhamdulillah, saat ini pembangunan rumah tahan gempa untuk masyarakat terdampak gempa sudah ada 95 rumah yang selesai dari 200 rumah di kawasan relokasi yang berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur," ujar Wakil Presiden Ma'ruf dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Cianjur dikutip dari keterangan resmi Kementerian PUPR.
Wakil Presiden Ma'ruf menjelaskan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan kawasan relokasi di Kecamatan Cilaku seluas 2,5 hektare (ha) dan di Kecamatan Mande seluas 1,9 Ha bagi masyarakat yang rumahnya berada di patahan sesar aktif Cugenang. Sementara itu, untuk masyarakat yang rumahnya tidak berada di patahan sesar aktif Cugenang tidak perlu pindah ke kawasan relokasi. Karena pemerintah akan tetap memberikan bantuan perbaikan rumah yang besarannya menyesuaikan dengan tingkat kerusakan.
"Sementara itu untuk penghunian warga di kawasan relokasi ini, akan dibuatkan Surat Keputusan (SK) oleh Bupati Cianjur. Diharapkan bisa secepatnya dilakukan,"pungkas Wakil Presiden Ma'ruf.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto menerangkan, Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk memastikan pembangunan RISHA berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan RISHA dapat mencapai 80 unit pada akhir tahun 2022.
"Janji kami, pada tahun baru masyarakat bisa menempati 80 unit RISHA. Saat ini 95 unit RISHA sudah kami selesaikan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang nantinya akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 di atas lahan seluas 2,5 hektar. Di lokasi kedua di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande akan dibangun 151 unit di atas lahan seluas 1,9 Ha. Saat ini sudah terbangun 4 unit disana," terang Iwan.
Lampaui Target
Pada 95 unit RISHA tersebut, konstruksinya telah mencapai 100 persen dan dibangun lengkap dengan atap, lantai dan dinding. Selanjutnya, ada 69 unit RISHA yang saat ini sedang dilakukan proses pemasangan dinding dan lantainya, serta 24 unit RISHA yang sudah terpasang rangka strukturnya. Iwan juga berpesan kepada pelaksana konstruksi PT. Brantas Abipraya (Persero) untuk bekerja dengan tepat, cepat dan selalu mengutamakan mutu bangunan yang berkualitas.
"Saat ini target pembangunan tahap pertama kami sudah melebihi target, sisanya pembangunan di tahap kedua ini kami optimis dapat selesai sesuai target pada pekan III Januari 2023," kata Iwan.
Redaktur: andes
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 3 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 4 Literasi Jadi Kunci Pencegahan Pinjol Ilegal dan JudolĀ
- 5 Siaga Banjir, Curah Hujan di Jakarta saat Ini Hampir Sama dengan Tahun 2020
Berita Terkini
- KAI Targetkan Jalur Terdampak Banjir Grobogan Selesai pada 5 Februari
- Pemkab Cirebon Prioritaskan Tangani Dampak Banjir Secara Menyeluruh
- Laskar Kie Raha Ditahan Imbang 0-0 Semen Padang pada Babak Pertama
- Status Gunung Awu Diturunkan Badan geologi Jadi Waspada
- Dana Asing Rp0,82 Triliun Hengkang dari Pasar Domestik, Sentimen Investor Melemah?