Proyek CAP2 Perdalam Struktur Industri Manufaktur

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung perusahaan industri petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) membangun kompleks petrokimia kedua. Proyek senilai 5 miliar dollar AS itu bisa diandalkan sebagai bagian dari kebijakan substitusi impor 35 persen pada 2022.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam menuturkan proyek ini untuk memperdalam struktur industri manufaktur di dalam negeri, termasuk mengembangkan industri hulu.

"CAP selama ini memproduksi bahan baku plastik yang dapat diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk hilir oleh sektor industri lainnya, seperti produk kemasan, pipa, otomotif, hingga elektronik," katanya di Jakarta, Senin (13/12).

Pembangunan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri atau CAP2 merupakan upaya dalam memenuhi permintaan produk petrokimia dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Kompleks ini nantinya akan terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik sebelumnya yang telah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, Butadiene, High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), Aromatic (Benzene, Toluene dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di Indonesia.