Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Prosedur Pemasangan Ring Jantung yang Kurang Tepat Bisa Sebabkan Penyempitan Ulang

Foto : Haryo Brono/Koran Jakarta

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus Konsultan Intervensi di Heartology Hospital, dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K), sedang menjelaskan prosedur pemasangan ring atau stent jantung pada penderita jantung koroner, di Jakarta, Jumat (1/3)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hingga kini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit jantung iskemik atau disebut juga penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian tertinggi di dunia. Hal ini didukung dengan data Kemenkes Republik Indonesia yang menyebutkan, penyakit jantung iskemik adalah penyebab kematian nomor dua di Indonesia setelah stroke.

"Sebagian besar penderita penyakit jantung koroner pada awalnya tidak bergejala. Karenanya kondisi ini kerap disebut sebagai 'silent killer.'Pada awalnya tidak menunjukkan gejala bermakna, namun ternyata bisa mengancam nyawa secara tiba-tiba dan berujung pada kematian," kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah sekaligus Konsultan Intervensi di Heartology Hospital, dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K), di Jakarta Jumat (1/3).

Ia menerangkan, penyebab utama dari masalah tersebut adalah adanya penumpukan plak/kolesterol di pembuluh darah koroner yang mensuplai darah untuk jantung. Bila plak ini mengalami komplikasi, misalnya terjadi robekan, hal ini dapat menyebab oklusi atau sumbatan total secara mendadak yang berakibat serangan jantung.

Menjaga pola hidup sehat dan obat-obatan sangat penting dilakukan apabila seseorang sudah terdiagnosis penyakit jantung koroner. Pada beberapa kondisi tertentu, perlu dilakukan prosedur intervensi, yaitu dengan membuka atau melebarkan arteri koroner yang tersumbat dengan mengembangkan ring atau disebutstentdi tempat sumbatan,sehingga pembuluh darah jantung terbuka lagi."Prosedur ini bila dilakukan sesuai indikasi dapat membawa manfaat yang signifikan bagi pasien," ungkapnya.

Yang kerap menjadi pertanyaan adalah apakah penyumbatan masih berpotensi muncul saat setelah pemasanganringhingga mengalami rasa nyeri?Menurut dr. Adrianus,ada beberapa masalah pasca pemasangan ring jantung yang dapat muncul, seperti penggumpalan darah dalamstent(jangka pendek) hingga muncul plak dalamstentyang menyebabkan penyempitan kembali.

"Keadaan tersebut dapat saja terjadi. Selain karena kondisi pembuluh darah yang sudah kurang baik atau faktor risiko yang tidak terkontrol, sumbatan ulang pada ring jantung dapat disebabkan karena prosedur pemasanganringyang kurang tepat, misalnya karena ring dikembangkan kurang optimal," katanya.

Akibat otot kurang oksigen, seringkali beberapa gejala berulang yang terjadi adalah rasa nyeri dengan tipe yang sama, seperti dada terasa ditindih, panas, hingga sesak. Rasa sakit yang dirasakan tersebut juga bisa berlangsung kurang lebih 10 menit. Bahkan yang lebih parah lagi, karena saraf jantung berkaitan juga dengan beberapa saraf lain, nyeri alih seringkali dapat terjadi seperti bahu, punggung, rahang, hingga tangan.

Nyatanya, risiko sumbatan ulang setelah pemasanganringdapat dicegah dan diminimalisasi. Dengan kemajuan teknologi di bidang kardiovaskular, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Heartology Hospital menerapkan prosedur intervensi dengan bantuan alat IVUS singkatan dari Intravascular Ultrasound seperti halnya alat ultrasonografi (USG) pada umumnya.

Menggunakan bekerja dengan menggunakan prinsip USG untuk melihat kondisi di dalam pembuluh darah secara lebih akurat. Alat IVUS menjadi semacam "pembimbing"(guiding) dokter spesialis jantung dan pembuluh saat melakukan intervensi.

IVUS dapat memberi gambaran detail pembuluh darah koroner mulai dari ukuran pembuluh darah, besar dan jenis sumbatan, hingga kondisi ring yang terpasang apakah sudah terpasang optimal atau belum. Dengan alat ini diharapkan tindakan pemasanganringmenjadi lebih akurat dan menghindari terjadinya komplikasi.

"Kemajuan teknologi memungkinkan para dokter untuk melakukan tindakan lebih akurat demi mencapai hasil yang lebih baik hingga menghindari berbagai komplikasi dan mengurangi angka kematian. Penggunaan IVUS dalam prosedur pemasangan ring sendiri terbukti secara klinis memberi hasil yang optimal dan mencegah komplikasi baik jangka pendek maupun jangka panjang," ujar dr. Adrianus.

Kiat Menghindari

Guna menghindari sakit berulang pasca pasang ring jantung, dr. Adrianus turut memberi beberapa kiat. Pertama menjaga gaya hidup sehat, kedua mengurangi faktor pencetus seperti kurangi gula dan hindari merokok agar plak dalam aliran darah tidak bertambah. Ketiga para penderita penyakit jantung juga penting mengkonsumsi obat pencair atau pengencer darah agar penyumbatan mampu diatasi secara lancar.

Ia menerangkan Heartology Hospital, adalah pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah yang berfokus pada diagnostik, tindakan intervensi dan bedah pada jantung dan pembuluh darah. Selain masalah pembuluh darah koroner, rumah sakit ini memiliki sarana lengkap dalam penanganan masalah aorta, kelainan katup jantung, gangguan irama jantung (aritmia), penyakit pembuluh darah tepi baik arteri maupun vena, serta kelainan-kelainan struktural pada jantung misalnya kelainan jantung bawaan.

"Dengan mengusung filosofi Advanced. Uncompromised, Heartology Hospital berkomitmen dalam menyediakan layanan kardiovaskuler dewasa dan anak, berbasis teknologi mutakhir. Dengan dukungan tim dokter berpengalaman diharapkan dapat memberi pelayanan paripurna," ucapnya.

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan khusus kardiovaskuler, Heartology Hospital diperkuat oleh tim dokter sub-spesialis lengkap, yang ahli dan berpengalaman di bidang kardiovaskular, serta ditunjang oleh fasilitas yang modern. Perpaduan tim dokter dan teknologi ini akan memberi hasil klinis lebih baik, opsi penanganan jantung sesuai kebutuhan pasien, efektivitas biaya dan pemulihan lebih cepat.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top