Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Pertanian | Sekitar 10 Tahun Lagi, 70% Petani Masuk Usia Tidak Produktif

Program Regenerasi Petani Urgen

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pertanian menjadi sektor yang cukup tangguh selama pandemi Covid-19 di saat sektor lain mengalami kontraksi yang cukup dalam. Karenanya, sebagai negara agraris, menjaga keberlangsungan sektor pertanian menjadi hal terpenting.

Untuk mendukung keberlangsungan sektor tersebut, regenerasi sumber daya manusia (SDM) atau petani merupakan hal mendesak. Program regenerasi tersebut butuh dukungan para pemangku kepentingan di sektor pertanian, terutama pemerintah dan masyarakat.

"Pemerintah daerah perlu mengintensifkan program regenerasi petani guna mewujudkan pertanian yang berkelanjutan," kata Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Loekas Soesanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, awal pekan ini.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman tersebut menjelaskan regenerasi petani sangat perlu untuk dilakukan mengingat pertanian merupakan salah satu sektor strategis yang berperan penting dalam mendukung program pembangunan daerah. Selain itu, kata dia, sektor pertanian adalah sektor yang menopang pada saat masa sulit termasuk saat awal pandemi Covid-19.

"Agar sektor pertanian di Tanah Air dapat terus berkembang, maka program regenerasi petani perlu digencarkan agar ada tongkat estafet guna mewujudkan pertanian yang berkelanjutan," katanya.

Terkait hal tersebut, kata dia, pemerintah daerah berperan besar dalam memaksimalkan program regenerasi tersebut. "Pada masa yang akan datang pemerintah daerah perlu terus memaksimalkan potensi pertanian dan menarik minat generasi muda untuk berkiprah dalam bidang pertanian, termasuk membentuk kelompok tani khusus yang beranggotakan para petani muda," katanya.

Dengan berbagai upaya yang optimal, kata dia, diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian di masing-masing wilayah.

Sasar Milenial

Sebelumnya, masalah regenerasi petani menjadi salah satu perhatian serius bagi pemerintah. Kementerian Pertanian memperkirakan 10 tahun mendatang, sektar 70 persen petani sudah masuk usia tidak produktif.

"Oleh sebab itu, suka atau tidak, siap atau tidak pemerintah perlu melakukan regenerasi petani kepada kelompok usia milenial. Meskipun saat ini jumlah kelompok petani milenial belum signifikan, namun kontribusi mereka cukup besar dalam pembangunan dan penyediaan pangan," jelas kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan Prof Ir Dedi Nursyamsi saat diskusi virtual, beberapa waktu lalu.

Data BPS menunjukkan adanya kenaikan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian sebanyak 2,78 juta selama periode Agustus 2019 hingga Agustus 2020. Bahkan, keterlibatan pemuda berumur 16-30 tahun di sektor pertanian dalam tren peningkatan.

Mengutip hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, BPS menambahkan sebanyak 20,62 persen pemuda Indonesia bekerja di sektor pertanian pada Agustus 2020, naik dari periode sebelumnya yang berjumlah 18,43 persen.

Pertanian bisa dibilang sebagai resilensi dari semua sektor yang ada. Apalagi pertumbuhanya terjadi disaat sektor lain mengalami kontraksi yang cukup dalam. Pada 2020, pertanian tumbuh 1,75 persen dan pada kuartal I-2021, pertumbuhan berlanjut sebesar 2,95 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya(yoy).

Tak cukup disitu, pertumbuhan sektor pertanian juga terjadi pada nilai ekspor periode Januari-April 2021 sebesar 1,38 dollar AS atau naik sebesar 15,96 persen terhadap periode yang sama pada 2020.

Pemerintah menargetkan angka pertumbuhan ekonomi yang cukup optimistis untuk kuartal II 2021 di atas 7 persen. Sedangkan, sepanjang 2021 diperkirakan produk domestik bruto (PDB) akan tumbuh di kisaran 4,1 persen hingga 5,1 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top