Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 14 Nov 2024, 20:36 WIB

Program Percontohan Makan Bergizi Dilengkapi Susu Fortifikasi Diluncurkan

Seorang anak tengah membawa menu makanan didampingi oleh VP General Secretary PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Vera Galuh Sugianto, dalam acara peresmian Uji Coba Makan Bergizi Generasi Maju di Yogyakarta pada hari Selasa (12/11).

Foto: istimewa

JAKARTA – Anemia dan stunting masih menjadi masalah serius bagi anak Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa satu dari empat anak mengalami anemia, sementara prevalensi stunting pada angka 21,5 persen.

Untuk mendukung upaya penurunan angka stunting, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dan Indonesia Food Security Review (IFSR) bersama Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) dan UMB Boga meluncurkan program Makan Bergizi Generasi Maju. Program percontohan yang bertujuan untuk mendukung peningkatan gizi anak-anak yang berkelanjutan yang menargetkan 2.000 siswa PAUD, TK dan Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman dan Bantul, Yogyakarta.

Uji Coba Program Makan Bergizi Generasi Maju ini berfokus pada empat pilar utama. Pertama penyediaan makanan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat.

Kedua Edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ketiga program minim sampah yang mendukung konsep zero waste, serta dan keempat pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat.

VP General Secretary PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Vera Galuh Sugianto, menjelaskan pihaknya mendukung tumbuh kembang anak Indonesia agar memperoleh nutrisi yang baik. Perusahaan memahami bahwa untuk memberi dampak yang berkelanjutan, program ini harus lebih dari sekadar penyediaan makanan bergizi.

“Oleh karena itu, Sarihusada berkomitmen untuk menjadi penggerak perubahan melalui Program Makan Bergizi Generasi Maju dengan pemberian makan bergizi yang dilengkapi susu fortifikasi yang memiliki nilai gizi tinggi, serta program peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan,” katanya pada peresmian Uji Coba Makan Bergizi Generasi Maju di Yogyakarta pada hari Selasa (12/11), yang disampaikan melalui keterangan tertulis pada hari Rabu (14/11).

Ia menambahkan, Sarihusada ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya tumbuh sehat dan optimal, tetapi juga paham akan pentingnya kebersihan, dan kelestarian lingkungan. Program tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2025-2029 yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Edukasi gizi, PHBS dan pola asuh disampaikan secara menyeluruh dengan melibatkan guru dan orang tua, bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam akan pentingnya kesehatan dan kebersihan sejak dini. Dengan dukungan dari Badan Gizi Nasional, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan Bantul, diharapkan upaya pemenuhan gizi melalui program ini dapat lebih terkoordinasi dan efektif.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dr. Ir. Dadan Hindayana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Deputi Pengawasan dan Pemantauan Badan Gizi Nasional, Dadang Hendrayudha, pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Sarihusada dan Yayasan IFSR atas pelaksanaan program Makan Bergizi Generasi Maju.

“Program ini dapat menjadi masukan atau blueprint bagi pelaksanaan program ke depan, terkait pemberian gizi yang baik. Selain itu, ini merupakan langkah penting dalam upaya kita bersama untuk membangun Generasi Emas Indonesia 2045, dengan fokus utama pada kemajuan sumber daya manusia yang unggul,” katanya.

Menurut Dadang inisiatif tersebut nyatanya tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi dan susu, tetapi juga melibatkan edukasi yang komprehensif bagi siswa, guru, dan orangtua. Hal ini dinilai menjadi lebih maju dan bermanfaat.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs. Suhirman, M.Pd selaku Wakil Kepala Dinas Dikpora DIY menyampaikan, program makan bergizi harus melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan. Program makanan bergizi gratis harus melibatkan kolaborasi pemangku kepentingan terkait untuk dikonvergensikan sehingga bisa komprehensif dan terintegrasi.

“Semoga inisiasi PT Sarihusada ini mampu menjadi inspirasi dan motivasi sektor swasta untuk turut andil menyukseskan program pemerintah,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Food Security Review (IFSR), I Dewa Made Agung berharap bahwa Program Makan Bergizi Generasi Maju ini dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045. Visi ini menyatakan, mewujudkan bangsa yang maju, berdaya saing, dan sejahtera di usia ke-100 kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ketersediaan makanan bergizi di sekolah tidak hanya memastikan kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi, tetapi juga membantu orang tua murid untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya mereka demi kesejahteraan dan pendidikan anak-anak,” katanya.

Medical & Science Director PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, menjelaskan, susu bubuk terfortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C dipilih sebagai komponen utama dalam program Makan Bergizi Generasi Maju karena kandungan nutrisinya yang lebih lengkap dibandingkan susu cair, yang umumnya tidak diperkaya dengan mikro nutrisi penting seperti zat besi dan mengandung lebih banyak gula.

Proses fortifikasi pada susu bubuk membuatnya lebih kaya nutrisi, sehingga memberi manfaat lebih luas. Selain membantu memenuhi kebutuhan zat besi untuk mengatasi anemia pada anak-anak, susu bubuk terfotifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C terbukti bantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat sehingga lebih ideal untuk mendukung pertumbuhan anak.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap elemen dalam program ini didasarkan pada riset dan inovasi terbaru agar dampaknya benar-benar signifikan bagi kesehatan anak- anak Indonesia,” jelasnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.