Program PENa Berkontribusi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
KLINIK USAHA I Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, saat peluncuran Klinik Usaha Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENa), di Kabupaten Malang, Minggu (13/8).
Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dinilai berkontribusi pada penurunan kemiskinan ekstrem dan mengurangi ketimpangan ekonomi secara nasional.
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyebut program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENa) turut berkontribusi dalam penurunan kemisminan esktrem. Program tersebut juga mengurangi ketimpangan ekonomi nasional.
"Salah satu cara menjembatani supaya ketimpangan eknomi tidak semakin 'menganga' ya melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara," ujar Muhadjir, dalam keteranganny, di Jakarta, Senin (14/8).
Menurut Muhadjir, program pemerintah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem, termasuk melalui program PENa, telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Berdasarkan data Maret 2023 persentase penduduk miskin ekstrem adalah sebesar 1,12 persen, angka tersebut mengalami penurunan seignifikan sebesar 0,62 persen dari periode September 2022 yang sebesar 1,74 persen.
Dia menambahkan, program pengentasan kemiskinan ekstrem perlu difokuskan pada program pemberdayaan seperti PENa, yang mengedepankan pelatihan keterampilan dan dukungan finansial yang lebih baik. Upaya ini diarahkan untuk membantu Keluarga Penerima Manfaar untuk dapat mencapai kemandirian ekonomi.
"Jadi kalau ini bergerak menjadi pengusaha maju, yang mikro menjadi kecil, yang kecil menjadi menengah, yang menegah menjadi besar, itu lah nanti maka ekonomi Indonesia semakin merata dan akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya