Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertumbuhan Stagnan - Peningkatan CAD Tidak Mengkhawatirkan Jika Diimbangi Investasi

Produktivitas RI Sangat Rendah

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Bambang Brodjonegoro

A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia harus keluar dari jebakan middle income trap atau negara berpendapatan menengah dengan memacu produktivitas kelompok masyarakat kelas menengah.

DEPOK - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahlinya, Bambang Priyambodo, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak beberapa tahun terakhir cenderung stagnan di kisaran lima persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada kuartal IV 2015 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,15 persen. Sementara saat ini, di kuartal III 2018 hanya sebesar 5,17 persen.

Baca Juga :
Ancaman Kekeringan

"Stagnannya pertumbuhan ekonomi itu utamanya disebabkan produktivitas Indonesia yang sangat rendah. Terutama, disebabkan karena tidak signifikannya transformasi struktural yang tercermin dari kapabilitas tenaga kerja. Lebih dari 30 persen tenaga kerja kita di sektor agrikultur," kata Bambang dalam diskusi di Universitas Indonesia, Depok, Senin (12/11).

Walaupun angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen, namun pertumbuhan ekonomi di atas lima persen masih baik di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Apalagi kondisi global tersebut diperkirakan berlanjut hingga 2020, sehingga perlu upaya mengantisipasi agar tidak terlalu berdampak ke perekonomian Indonesia.

"Kita relatif mampu tetap tumbuh cukup tinggi dan bisa menghadapi tekanan eksternal baik itu dari normalisasi kebijakan moneter Amerika dan perang dagang maupun isu geopolitik lainnya," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top