Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 23 Jan 2025, 00:00 WIB

Produksi Berlimpah saat Panen Raya, Bulog Ditugaskan Serap Beras 3 Juta Ton

Bulog Ditugaskan Serap Beras 3 Juta Ton

Foto: ANTARA

JAKARTA - Perum Bulog mendapatkan tugas untuk menyerap beras petani sebanyak 3 juta ton hingga April tahun ini. Sebab, produksi beras pada awal tahun diprediksi meningkat seiring dengan panen raya pada Februari hingga April 2025.

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengungkapkan perintah serapan 3 juta ton itu dari Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan. “Tadi kami sudah Rapat Terbatas (Ratas). Pak Menteri Koordinator Bidang Pangan meminta Bulog menyerap 3 juta ton,” ucap Wahyu dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (22/12).

Untuk itu, lanjutnya, Bulog telah menyusun strategi di antaranya dengan menggandeng para petani hingga penggilingan padi dan beras (Perpadi) agar mau menjual gabahnya ke Bulog.

Perum Bulog juga akan menjalin kerja sama dengan para Mitra Pangan Pengadaan (MPP) yang jumlahnya 1.200 mitra ikut andil menjual gabahnya ke Bulog. Kerja sama juga dilakukan dengan l Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI).

“Kami juga akan melakukan jemput bola di lokasi-lokasi spot panen setelah kami dapat data dari Kementerian Pertanian (Kementan) agar kami langsung jemput gabah ke lapangan,” ungkap Wahyu.

Lembaga itu juga menjamin Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tidak jatuh dengan menetapkan HPP sebesar 12.000 rupiah per kilogram (kg) setara beras. “Sementara untuk gabah kering panen itu 6.500 rupiah di tingkat petani,” imbuhnya.

Dana Besar

Direktur Keuangan Bulog, Iryanto Hutagaol mengatakan di luar 3 juta ton target yang disampaikan Menko Pangan itu, stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton.

"Artinya kita akan mengelola 4,7 juta ton. Kalau kita hitung harga 12 ribu rupiah per kg, artinya 4,7 juta (ton) dikali 12.000 rupiah, kurang lebih57 triliun rupiah harus kita sediakan dalam mengelola beras ini oleh pemerintah. Dan kami kurang lebih 10 persen biaya pengelolaan, dan itulah yang kita butuhkan setiap tahun," ungkapnya pada kesempatan sama.

Iryanto menambahkan, saat ini, Bulog sedang berbicara dengan pemerintah untuk memberikan bantuan yang lebih terstruktur untuk pendanaan. Untuk saat ini, Bulog masih dibantu oleh perbankan.

"Kalau struktur kita dibantu oleh pemerintah, nanti pemerintah sebagian memberikan APBN-nya langsung kepada kita. Nah sementara ini kami bisa recovery dari revenue pendapatan kita adalah pada saat kita menyalurkan, di situlah pemerintah membeli beras kami dan itulah menjadikan recovery pendapatan kami," ucapnya.

"Jadi kira-kira kita beli dulu kita simpan, perbaiki, rapikan, salurkan, dan kita mendapat bayaran kira-kira seperti itu," sambungnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.