Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Dunia

Prioritas Kebutuhan Domestik, Negara Produsen Batasi Ekspor Pangan

Foto : NARINDER NANU/AFP

Petani gandum di daerah Amritsar, Punjab, India.

A   A   A   Pengaturan Font

Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Masyhuri, mengatakan larangan ekspor gandum oleh India semestinya menjadi alarm keras bagi Indonesia kalau situasi sulit perdagangan pangan dunia akan terjadi. Kebergantungan kepada pangan impor mesti segera diimbangi dengan kecepatan menyiapkan substisusinya.

"Gandum tergantung 100 persen impor ini berbahaya sekali dan sekarang sudah jadi bahan pokok nomor kedua setelah beras. Kita tidak memiliki alternatifnya. Jangan menunggu situasi makin kritis, segera dimulai," kata Masyhuri.

Dampak dari kelangkaan atau kenaikan harga gandum di pasar dunia akan berdampak sangat besar bagi ekonomi karena sudah terlanjur bergantung pada komoditas 100 persen impor itu.

Tak hanya manusia, gandum juga menjadi bahan untuk pakan ternak sehingga produk ternak dan turunannya seperti telur juga akan kena imbasnya.

Sementara itu, pengamat pertanian dari UPN Veteran Jatim, Surabaya, Zainal Abidin, mengatakan untuk mencegah krisis pangan akibat kebergantungan pada impor, perlu untuk mulai mempertimbangkan penerapan tarif impor sebagai antisipasi dampak dari berbagai konflik global, dan perang dagang negara-negara maju.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top