Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Geometri

Prinsip Tripel Pythagoras Telah Dikenal pada Masa Kekaisaran Babilonia

Foto : Universitas New South Wales
A   A   A   Pengaturan Font

Lempengan tanah liat Babilonia yang dimaksud dikenal dengan nama Si.427. Tablet ini telah lama dipajang di sebuah museum di Istanbul sejak pertama kali ditemukan. Hal ini dikaitkan dengan masa Kekaisaran Babilonia Pertama atau Lama, yang memerintah negara kuno Babilonia di Mesopotamia (Irak dan Suriah modern) dari abad ke-19 SM hingga abad ke-16 SM.

Prasasti di bagian belakangnya mengungkapkan bahwa tablet tersebut pernah digunakan sebagai semacam peta, khususnya petak-petak tanah milik berbagai individu. Namun kisah nyata penciptaannya masih tersembunyi, sampai Daniel Mansfield datang dan melihatnya dengan perspektif baru.

Mansfield dalam artikel yang diterbitkan dalam edisi terbaruFoundations of Science, pembuat peta/surveyor tanah Babilonia menggunakan prinsip matematika penting yang dikenal sebagai tripel Pythagoras untuk melakukan pekerjaannya dengan benar.

Tripel Pythagoras terdiri dari tiga bilangan bulat, dua bilangan pertama yang dikuadratkan sama dengan kuadrat ketiga (yaitu 3² + 4² = 5² atau 9 + 16 = 25). Prinsip ini dapat digunakan untuk membuat segitiga siku-siku yang presisi, dengan garis vertikal dan horizontal sama dengan dua angka pertama dan garis diagonal sama dengan angka ketiga. Inilah sebabnya mengapa konsep di balik tripel Pythagoras (Teorema Pythagoras yang terkenal) diklasifikasikan sebagai prinsip trigonometri (geometri segitiga).

Jadi, jika garis-garis tegak lurus yang bertemu membentuk sudut siku-siku ditarik menjadi panjang tiga dan empat satuan, maka garis diagonal yang menghubungkan ujung-ujungnya membentuk segitiga akan selalu panjangnya tepat lima satuan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top