Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Prihatin dengan Berkurangnya Anak Muda Bertani

Foto : Dok Humas Pemprov Jabar

Petani Milenial - Brainy Brilliant, petani milenial asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), dan 2.203 petani muda mengikuti peluncuran program Petani Milenial Juara secara daring dan luring, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Kehadiran generasi muda dalam segala bidang sangat diharapkan untuk membangun perekonomian dalam negeri, terutama dalam menyongsong era Indonesia emas pada 2045.

Khusus di sektor pertanian, selama ini, generasi muda enggan meliriknya.

Alhasil, banyak pihak mengkhawatirkan keberlangsungan Indonesia sebagai negara agraris karena tidak adanya regenerasi pelaku produksi sektor pertanian alias petani.

Namun, tidak dengan Brainy Brilliant, petani milenial asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), dan 2.203 petani muda yang mengikuti peluncuran program Petani Milenial Juara secara daring dan luring, beberapa waktu lalu.

Lokasi peluncuran dilaksanakan di tengah lahan pertanian Desa Suntenjaya, Lembang, Kab Bandung Barat, dihadiri Gubernur Jabar, M Ridwan Kamil atau Kang Emil.

Ribuan petani milenial itu nantinya akan memilih jenis pertanian yang diminatinya , termasuk bidang perikanan dan peternakan.

Misalnya saja salah satu petani milenial yang lolos dalam program ini, termasuk Brainy Brilliant, yang tertarik untuk beternak burung puyuh.

"Saya ingin mengembangkan peternakan puyuh, sebab sudah hafal dengan peternakan burung puyuh ini," katanya.

Brainy mengakui sudah beberapa tahun ini bersama rekan-rekannya dalam sebuah kelompok tani di Desa Cikembar, Kabupaten Sukabumi, membudidayakan burung puyuh.

Sebanyak 2.000 ekor burung puyuh kini berhasil diternakkan.

Dari peternakan burung puyuh itu, Brainy mengaku bisa mendapatkan penghasilan kotor 300 ribu rupiah per hari, hanya dari jualan telur puyuh saja.

Dia kemudian berkeinginan untuk mengembangkan peternakan puyuh lebih luas lagi.

Namun karena keterbatasan modal pribadi dan anggota dari kelompok tani, rencana itu masih belum dimulai.

Kabar bersambut, saat dia mendapatkan informasi dari grup WhatsApp tentang program Petani Milenial Juara dari Pemda Provinsi Jawa Barat.

"Saya tertarik, lalu membuka website dan baca-baca.

Ternyata sangat sesuai dengan passion saya.

Saya kan sudah jalan dengan peternakan puyuh, jadinya langsung daftar," ujar anak muda berusia 22 tahun ini.

Dukungan Pemerintah

Dia mengaku tertarik dengan petani milenial karena merasa prihatin dengan semakin berkurangnya anak muda yang terjun dalam bidang pertanian dan peternakan.

Apalagi, menurutnya, kini akan ada dukungan dari Pemda Provinsi Jabar agar milenial sukses dalam bertani.

Brainy melihat pada masa pandemi Covid-19, ternyata sektor usaha yang berkaitan dengan makanan dapat bertahan dengan baik, sehingga dia sangat yakin dengan usaha peternakan puyuh ini.

Mendatang, selain menjual telur mentah, saat ini sudah mulai ada upaya untuk menambah nilai produk yang dihasilkannya, yakni membuat telur asin puyuh, mengemas daging puyuh matang dalam kaleng, dan lainnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top