Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presiden Yaman Serahkan Kekuasaan ke Dewan Kepresidenan

Foto : AFP/YEMEN TV

Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi

A   A   A   Pengaturan Font

ADEN - Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, pada Kamis (7/4) memecat Wakil Presiden Ali Mohsen al-Ahmar atas desakan Arab Saudi. Ali Mohsen yang awalnya dilambungkan oleh Riyadh sebagai panglima perang melawan Houthi itu, kini justru dianggap menghalangi perundingan damai.

Keputusan Presiden Hadi itu datang bersamaan dengan tawaran damai kepada pemberontak etnis Houthi di utara Yaman. Sebagai tanda itikad baik, Hadi mendelegasikan kekuasaannya kepada dewan kepresidenan dan memecat wakil presiden.

"Saya secara resmi mendelegasikan kekuasaan penuh kepada Dewan Kepresidenan, sesuai dengan konstitusi dan Inisiatif Teluk dengan mekanisme eksekutifnya," ujar Presiden Hadi dalam sebuah pidato di televisi.

Dengan langkah itu, Presiden Hadi praktis melucuti kekuasaannya sendiri. Meski demikian, mandat Dewan Kepresidenan, kata dia, akan berakhir seiring dengan terciptanya perdamaian penuh di Yaman.

Sementara pemecatan Ali Mohsen diyakini akan mengubah sikap pemberontak Houthi yang menyimpan dendam terhadapnya. Ali Mohsen mengobarkan perang terhadap kelompok etnis Houthi antara 2004 dan 2010, sebelum ditunjuk sebagai wakil presiden pada 2016 atas desakan Arab Saudi yang ingin menumpas pemberontakan di Yaman. Dia dikenal dekat dengan gerilyawan Sunni dan memiliki jejaring luas dengan klan-klan Arab di kawasan utara.

Bersamaan dengan pemecatan Ali Mohsen, Presiden Hadi mengundang tokoh pemberontak di selatan, Aidarous al-Zubaidi, untuk duduk di Dewan Kepresidenan.

Perang di Yaman sendiri sudah mereda sejak gencatan senjata berlaku pada Sabtu, (2/4), seiring dimulainya bulan Ramadan. Kesepakatan itu memungkinkan masyarakat dan organisasi bantuan untuk beraktivitas dalam damai, pertama kalinya sejak 2016.

Perang di Yaman sejauh ini telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menciptakan bencana kelaparan. Menurut PBB, sebanyak 80 persen populasi Yaman yang berjumlah 30 juta orang, kini bergantung sepenuhnya kepada bantuan kemanusiaan.SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top