Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepemimpinan Negara - Banyak Tudingan Terhadap Joko Widodo yang Tak Berdasar

Presiden Tunjukkan Ketegasan

Foto : Humas/Anggun

Tepis Isu I Presiden Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan tahun 2018, di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/4). Saat memberi sambutan Jokowi menjelaskan berbagai isu yang menerpa dirinya.

A   A   A   Pengaturan Font

Hal tersebut dilakukan karena lewat kepemimpinannya pembangunan infrastruktur mampu dilakukan dengan baik. Terlebih, penanganan kebakaran hutan dan lahan juga bisa diatasi dengan baik. "Sebelum pagelaran Konvensi Nasional ini, para relawan telah melakukan serangkaian konsolidasi," katanya.

Sementara itu Presiden ketika menyampaikan pidato sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Bogor menanggapi berbagai isu negatif yang ditujukan kepada dirinya. Isu yang dimaksud mengenai antek asing, PKI, utang negara hingga gerakan ganti presiden 2019 lewat kaos. "Banyak yang ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing," ujarnya.

Presiden lalu mencontohkan adanya tuduhan sebagai seorang anggota PKI yang berhaluan komunis. Padahal, saat PKI dibubarkan tahun 1965 dirinya masih berusia empat tahun. "Ada gambar di medsos seperti ini. Ini waktu D.N. Aidit pidato tahun 1955. Saya belum lahir sudah (disebut) jejer sama D.N. Aidit. Ini isu apa-apaan. Tidak beradab seperti itu," tutur Presiden sambil menunjukkan gambar dimaksud.

Isu Utang

Selain itu, Presiden juga menyinggung pembangunan infrastruktur yang terus jadi komoditas menyerang dirinya. Ia pun menegaskan bahwa program tersebut dimaksudkan tidak lain hanya untuk membangun bangsa Indonesia agar mampu bersaing dengan negara lain. "Kita mengerti bahwa membangun itu memang terkadang ada yang salah atau khilaf. Itu yang kita benahi," ujar Presiden.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top