Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Pemerintah

Presiden: "Stunting" Jadi Pekerjaan Rumah yang Harus Diselesaikan

Foto : ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A

TARGET STUNTING MENJADI 14 PERSEN DI 2024 I Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Rabu (25/1). Rakernas BKKBN itu membahas tentang strategi pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) serta program percepatan penurunan stunting 2023. Presiden menargetkan pada akhir 2024 angka stunting turun menjadi 14 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

Perbaikan kualitas SDM, ujar Jokowi, sangat penting agar Indonesia mampu bersaing di kawasan regional dan global. Peningkatan daya saing Indonesia akan menumbuhkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Pada 2021, prevalensi stunting secara nasional adalah 24,4 persen. Adapun Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan prevalensi stunting di bawah 20 persen.

Secara khusus Presiden meminta data gizi nasional harus tepat sasaran. Data tersebut harus sesuai nama dan alamat (by name by addres) agar mempermudah penanganan stunting atau gizi buruk.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengapresiasi semua pihak yang sudah menyukseskan program penanganan stunting. Pihaknya berkomitmen menjaga pertumbuhan penduduk seimbang dan meningkatkan kualitas keluarga.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top