Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Arus Mudik Lebaran

Presiden: Siapkan Berbagai Skenario untuk Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas

Foto : BPMI SETPRES/LAILY RACHEV

PRESIDEN JOKOWI MENINJAU PELABUHAN MERAK JELANG MUDIK LEBARAN I Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri dan Panglima TNI Yudo Margono meninjau kondisi Pelabuhan Merak jelang mudik Lebaran pada Selasa (11/4).Ada sejumlah catatan dari arus mudik sebelumnya yang harus diperbaiki pada arus mudik tahun 2023 ini. Presiden Jokowi berharap arus mudik tahun ini dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pada jajaran menteri dan Kepala Daerah agar mewaspadai lonjakan jumlah pemudik dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Pada tahun ini, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 123,8 juta orang atau meningkat 38 juta orang dibanding tahun 2022 lalu ssebanyak 86 juta pemudik.

Presiden pun mengimbau agar semua jalan tol yang konstruksinya sudah selesai agar dibuka untuk mudik Lebaran 2023. Jokowi juga wanti-wanti agar semua pihak yang terlibat menyiapkan berbagai skenario supaya kejadian Brexit beberapa tahun silam tidak terulang.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memimpin rapat koordinasi kesiapan mudik Lebaran 2023 di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (11.4) mengingatkan setiap pemangku kepentingan untuk mempersiapkan skenario guna mengantisipasi masalah-masalah yang muncul di lapangan saat arus mudik dan balik Lebaran 2023.

"Jangan sampai kerja keras kita menjadi tidak berarti hanya karena tidak punya skenario untuk mengantisipasi persoalan-persoalan di lapangan. Sekali lagi, tolong perhatikan betul kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di lapangan," kata Moeldoko.

Langkah-langkah antisipatif itu jelasnya seperti skenario untuk menjaga ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di jalan tol jika terjadi kemacetan, mengantisipasi keberadaan pasar tumpah, serta mencegah terjadinya antrean kendaraan di SPBU dan tempat peristirahatan jalan tol.

Dia optimis pelayanan dan fasilitas arus mudik dan balik pada Lebaran pada 2023 akan lebih baik karena kesiapan seluruh kementerian/lembaga non-kementerian dan badan usaha pelaksana teknis penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran yang terus meningkat dan optimal dari tahun ke tahun.

"Peningkatan pelayanan mudik selalu berorientasi pada hasil evaluasi sebelumnya. Itu yang membuat kinerja kita akan semakin baik," kata Moeldoko.

Operasikan Semua Lajur

Pakar transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Putu Rudy Setiawan yang diminta pendapatnya mengatakan kinerja jalan tol diperkirakan akan menurun drastis saat arus mudik dan balik tumpah ke jalan, namun tragedi Brexit diperkirakan tidak akan terulang karena Tol Trans Jawa sudah beroperasi penuh.

Untuk menghindari kemacetan di pintu gerbang tol, pengelola diharapkan mengoperasikan semua lajur atau loket di pintu gerbang.

"Masalah yang akan timbul justru volume traffic di toll meningkat, kapasitas tidak berubah. Selain kinerja jalan turun, queuing (antrean) di toll gate diprediksi akan menimbulkan kemacetan panjang. Maka disarankan operasikan semua pintu di toll gate. Kemudian turunkan personel untuk membantu mempercepat proses pembayaran," kata Rudy.

Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan bahwa pemintaaan Presiden Joko Widodo agar tragedi Brexit (Brebes Exit) pada 2016 lalu tak akan kembali terjadi pada arus mudik tahun ini merupakan perhatian yang sungguh-sungguh dari orang nomor wahid di negeri ini agar perjalanan masyarakat yang ingin merayakan hari kemenangan di kampung halaman berjalan aman dan lancar.

"Saya melihat jika tahun ini koordinasi sudah lebih baik jika dibandingan dengan tahun 2016 lalu. Pada 2016, tol belum terhubung dan belum ada koordinasi rekayasa lalu lintas secara nasional. Untuk pengaturannya diserahkan ke masing-masing Dirlantas Polda. Sedangkan pada tahun ini tol Trans Jawa sudah terhubung dan penanganan rekayasa lalu lintas dikendalikan pusat (Korlantas)," katanya.

Dia juga berharap kepolisian memperhatikan ada jalan arteri yang terhubung dan tidak hanya fokus ke jalan tol. "Jadi pihak kepolisian harus memberi akses sesegera mungkin ke arah gerbang tol keluar jika tol diperkirakan tidak mampu menampung jumlah kendaraan.

Selain itu, perlu mengoptimalkan rest aera yang ada dengan mengatur keluar masuk kendaraan, lahan parkir untuk istirahat juga diperhatikan agar lebih banyak, toilet dan fasilitas pendukungnya disiapkan dengan baik sehingga pengemudi fit kembali saat melanjutkan perjalanan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Mohammad Zaki Alatas, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top