Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diplomasi Indonesia

Presiden RI Bertemu Morrison dan Macron

Foto : BPMI Setpres/Laily RE

Pertemuan bilateral l Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kiri), dan Presiden Indonesia, Joko Widodo, saat pertemuan bilateral di Roma, Italia, Sabtu (30/10).

A   A   A   Pengaturan Font

ROMA - Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengawali agenda kerjanya di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia, pada Sabtu (30/10) dengan mengadakan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Splendide Royal tersebut, kedua pemimpin membahas tema vaksinasi hingga isu perubahan iklim.

"Untuk hubungan bilateral, saya senang melihat kemajuan yang terus terjadi. Pertama, saya sampaikan apresiasi atas dukungan vaksin Australia untuk Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin telah tiba pekan lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin," ucap Presiden Joko Widodo.

Menurut Presiden RI, saat ini kondisi Covid-19 ini sudah sangat membaik. Positivity rate di Indonesia sudah mencapai di bawah 1 persen dan lebih 185 juta vaksin telah disuntikkan.

Tren penanganan Covid-19 yang telah membaik tersebut membuka ruang bagi kedua negara untuk mulai memikirkan pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia dan kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin.

"Saya paham dua menteri luar negeri sudah mulai mengkomunikasikan kemungkinan kerja sama itu. Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan. Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman," papar Presiden RI.

Selain itu Presiden Joko Widodo ingin agar Indonesia-Australia dapat terus melakukan kerja sama pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Menurut Jokowi, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.

Kerja Sama Pertahanan

Selanjutnya Presiden Joko Widodo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kemajuan kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Prancis menjadi salah satu tema yang dibahas.

"Presiden Macron, di pertemuan kali ini saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, saya menyambut baik kemajuan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Perjanjian kerja sama pertahanan oleh menteri pertahanan kedua negara ditandatangani Juni lalu," kata Presiden RI.

Menurut Presiden Joko Widodo, perjanjian tersebut juga harus membuka ruang bagi kerja sama yang strategis termasuk produksi bersama. Ia menyebut, investasi Prancis pada industri alutsista di Indonesia juga akan sangat diapresiasi.

Dalam pertemuan itu. kedua presiden juga membahas perubahan iklim. "Indonesia memilih bekerja memenuhi komitmen. Komitmen NDC Indonesia sejauh ini sudah berada di track yang benar.Indonesia juga targetkan net zero emission pada 2060 atau lebih awal dengan dukungan internasional," jelas Presiden RI.

Isu ketiga yang dibahas kedua pemimpin yaitu presidensi Indonesia di G20 tahun depan. Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa presidensi Indonesia akan mengutamakan inklusivitas dalam pemulihan ekonomi dunia pascapandemi.

"Saya harapkan dukungan Prancis untuk keberhasilan Presidensi Indonesia di G-20. Pada masa presidensi Indonesia di G20, Prancis juga akan menjabat presiden bergilir Dewan Uni Eropa. Ini akan menjadi momen strategis kerja sama Indonesia-Prancis, baik dalam konteks bilateral, ASEAN-UE, maupun G20-UE," pungkas Presiden Joko Widodo. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top