Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diplomasi Indonesia I Bila Disrupsi Dibiarkan Akan Jadi Tantangan Ekonomi Baru

Presiden RI Ajak G20 Wujudkan Ekosistem Rantai Pasok Global

Foto : BPMI Setpres/Laily RE

KTT Rantai Pasok Global l Presiden RI, Joko Widodo, saat mengikuti KTT Rantai Pasok Global yang digelar di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10). Saat menyampaikan pandangannya pada KTT itu, Presiden RI mengajak para pemimpin dunia untuk mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang tangguh, diversified dan berkelanjutan.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat berbicara di KTT Rantai Pasok Global, Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara-negara G20 mengembangkan ekosistem rantai pasok global yang tangguh untuk mendorong pemulihan ekonomi yang kuat dan inklusif.

ROMA - Pemulihan ekonomi global yang perlahan bangkit, masih sangat rapuh. Disrupsi rantai pasok global dapat menghambat terwujudnya pemulihan yang kuat dan inklusif. Bahkan, jika berkepanjangan, hal tersebut akan menjadi tantangan ekonomi baru, memicu kenaikan harga dan kelangkaan barang, menghambat produktivitas, dan mempengaruhi kesejahteraan.

Saat menyampaikan pandangannya pada KTT Rantai Pasok Global, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dampak disrupsi lebih terasa bagi negara berkembang. KTT tersebut digelar di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu (31/10).

"Dampak disrupsi lebih terasa bagi negara berkembang. Pada masa pandemi, kita saksikan terbatasnya akses negara berkembang pada vaksin, alat kesehatan dan obat-obatan. Tugas kita semua adalah mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang tangguh,diversifieddan berkelanjutan, tidak hanya berdimensi ekonomi, namun juga pembangunan," ujar Presiden Joko Widodo.

Dalam kaitan tersebut, Presiden RI menyampaikan beberapa pandangan. Untuk jangka pendek, ada dua hal yang menurutnya harus dipastikan yaitu pertama, reaktivasi konektivitas global, termasuk mobilitas pelaku usaha dan tenaga kerja.

"Kita perlu memastikan pengakuan dan keberterimaan vaksin secara universal, sesuai standar WHO, sekaligus memfasilitasi pemulihan perjalanan internasional yang non-diskriminatif," ucap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top