Presiden Prabowo Tegaskan Tak Akan Perkaya Diri dan Tonjolkan Kekuasaan
Presiden Prabowo Subianto
Foto: presidenri.go.idJAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menekankan niatan untuk tidak memperkaya diri atau menonjolkan kekuasaan pribadi dalam menjalankan tugas negara. Pejabat negara harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Hal itu diungkapkan Presiden saat menemui mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Emil Salim di kediaman sang tokoh di Jakarta, Rabu (22/1).
“Kita niat baik, niat kita baik, bukan niat kita untuk memperkaya diri atau menampilkan kekuasaan pribadi,” ujar Prabowo sebagaimana termuat dalam video yang diunggah oleh akun Instagram resmi Presiden @presidenrepublikindonesia, Kamis (23/1), sebagaimana disaksikan dan dikutip di Jakarta, Jumat (24/1).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden menekankan pentingnya niat baik dalam menjalankan tugas negara.
Menurutnya, pejabat negara harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk memperkaya diri atau menonjolkan kekuasaan pribadi.
Prabowo juga menegaskan bahwa keberhasilan dapat dicapai dengan menggunakan akal sehat dan logika, serta memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
“We use common sense, we use logic, the common good, kepentingan besar Pancasila, I think kita akan selamat,” ucap Presiden.
Selain itu, Presiden mengapresiasi kondisi Emil Salim yang dinilai masih fit dan kuat meski telah berusia lanjut.
Usai pertemuan itu, Prabowo pun menceritakan pertemuannya dengan Emil Salim kepada jajaran menteri, wakil menteri, kepala badan dan anggota Kabinet Merah Putih lainnya, pada Sidang Kabinet Paripurna yang diselenggarakan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1).
Presiden menyampaikan pesan mendalam dari sosok Profesor Emil Salim yang menekankan pentingnya orientasi pengabdian pejabat negara kepada kepentingan rakyat dan negara.
Presiden, saat berpidato dalam Sidang Kabinet Paripurna, mengatakan Emil Salim yang kini berusia 94 tahun dikenal sebagai mantan menteri lintas kementerian, yang berkomitmen pada sumpah jabatan untuk meninggalkan kepentingan pribadi atau kelompok demi kepentingan nasional. “Inti yang saya kira saya tangkap dari beliau, beliau ingatkan, bahwa seorang menteri adalah seorang pejabat negara, berarti orientasi pengabdiannya adalah negara,” ujarnya.
Instruksi Presiden
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memastikan semua kementerian dan lembaga (K/L) mendukung dan menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk efisiensi anggaran. “Enggak ada yang tidak berkenan, karena ini kan sebagai sebuah semangat kebersamaan,” ujar Prasetyo.
Prasetyo mengatakan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan efisiensi anggaran melalui pengurangan kegiatan-kegiatan seperti seminar, studi banding, perjalanan dinas hingga kunjungan kerja.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan efisiensi anggaran pemerintah sebesar 306,69 triliun rupiah pada APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 demi menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pelayanan publik yang lebih optimal.
Target tersebut tertuang dalam dokumen salinan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 yang dilansir di Jakarta, Kamis.
Melalui inpres ini, Presiden mengarahkan sejumlah pejabat negara, untuk melaksanakan langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor.
Berita Trending
- 1 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 2 Trump Mulai Tangkapi Ratusan Imigran Ilegal
- 3 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 4 Ketua Majelis Rektor: Rencana Kampus Kelola Tambang Jangan Jadi Masalah Baru
- 5 Berpotensi Kembali Terkoreksi Jelang Akhir Pekan