Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bahan Baku

Presiden Minta Pasokan Gas ke Pabrik Pupuk Diamankan

Foto : ISTIMEWA

FABBY TUMIWA Pengamat Energi - Harus diperkuat kesiapan infrastruktur. Sebab, pasokan gas berasal dari Indonesia bagian timur, sementara pengguna ada di barat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengamankan pasokan gas untuk pabrik pupuk, khususnya industri pupuk di Sumatera terutama di Aceh. Pengamanan pasokan gas itu untuk menjamin pabrik tetap berproduksi sehingga mampu memenuhi kebutuhan petani.

Presiden saat meresmikan pabrik pupuk Nitrogen, Phospor, dan Kalium (NPK) milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) pada pekan lalu di Aceh Utara meminta agar produksi pupuk nasional bisa mengatasi masalah pupuk yang dikeluhkan petani.

"Saya ingin kapasitas yang ada di sini 570 ribu ton, dikalikan dua, berarti 1,14 juta ton, itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar, sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan," kata Presiden.

Kebutuhan pupuk secara nasional, kata Presiden, mencapai 13,5 juta ton, namun baru terpenuhi 3,5 juta ton. Di Aceh sendiri, dua pabrik pupuk yang berhenti beroperasi yakni milik PT Aceh Asean Fertilizer (AAF), dan milik PT PIM karena pasokan gas tersendat.

PT PP (Persero) Tbk yang diminta Menteri BUMN membangun kembali pabrik pupuk milik PT PIM telah menuntaskan pembangunan konstruksi pabrik NPK yang berlokasi di Kawasan KEK Arun Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Pembangunan pabrik tersebut menggunakan metode chemical reaction dengan kapasitas 500 ribu metrik ton per tahun yang dikerjakan sejak Maret 2019 dan mulai beroperasi pada Januari 2023 lalu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top