Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pembangunan I Kemiskinan RI Paling Tinggi di Asean Sekitar 5,2 Persen

Presiden Minta para Menteri Teliti dan Tepat Gunakan APBN

Foto : ANTARA/Hafidz Mubarak A

Sidang Paripurna Perdana Kabinet Merah Putih I Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyalami para menteri sebelum memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10). Dalam sidang kabinet tersebut, Presiden minta seluruh menteri teliti dan tepat menggunakan APBN untuk manfaat rakyat.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam Asta Cita, kata Didin, ada delapan program quick win yang menitikberatkan pada program-program sosial, pendidikan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Turunnya Kelas Menengah Rekan Didin di Indef, Aviliani, berharap Presiden Prabowo Subianto mengatasi masalah penurunan kelas menengah, terutama lapangan kerja di sektor informal. Aviliani berpendapat pemerintah seharusnya tidak hanya fokus mengalihkan pekerja informal ke sektor formal, melainkan juga memastikan pekerja informal mendapatkan pendapatan yang layak. "Apalagi kelompok miskin dan rentan itu cenderung pengeluarannya untuk makan, lebih dari 64 persen.

Kecenderungan untuk konsumsi yang lain agak susah, sehingga pendapatannya harus ditingkatkan supaya mereka bisa juga mengonsumsi hal yang lain," paparnya. Pengamat ekonomi Unika Atma Jaya Jakarta, Rosdiana Sijabat, mengatakan perekonomian Indonesia disebut-sebut salah satu kekuatan ekonomi yang akan disegani, tetapi faktanya tantangannya cukup besar terutama mengenai kemiskinan dan semakin turunnya jumlah kelas menengah.

"Ini semua kan berdampak kepada daya saing, produktivitas, dan tingginya angka kemiskinan, pergeseran kelompok kelas menengah akan berdampak ke APBN, sementara APBN itu alat strategis supaya menjadi negara dengan ekonomi yang maju," kata Rosdiana. Dia juga menjelaskan tentang karakteristik produk domestik bruto (PDB) yang hampir di atas 55 persen ditopang konsumsi rumah tangga. Namun, itu akan terancam kalau kemiskinan tetap tinggi, kemudian dibandingkan lima tahun terakhir ada pergeseran kelas menengah.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top