Presiden Maladewa Kunjungi India Saat Masalah Ekonomi Melanda
Setelah Mohamed Muizzu (kiri) berkuasa, hubungan antara India dan Maladewa menjadi tegang.
Pada bulan Januari, pemerintahan Muizzu memberikan ultimatum kepada India untuk menarik sekitar 80 tentara yang bermarkas di negara tersebut. Delhi mengatakan mereka ditempatkan di sana untuk menjaga dan mengoperasikan dua helikopter penyelamat dan pengintaian serta sebuah pesawat Dornier yang telah disumbangkannya beberapa tahun lalu.
Pada akhirnya, kedua negara sepakat untuk mengganti pasukan dengan staf teknis sipil India untuk mengoperasikan pesawat tersebut.
Sebulan setelah memegang jabatan, pemerintahan Muizzu juga mengumumkan tidak akan memperbarui perjanjian survei hidrografi dengan India yang ditandatangani oleh pemerintahan sebelumnya untuk memetakan dasar laut di perairan teritorial Maladewa.
Kemudian pertikaian pecah setelah tiga wakil menterinya membuat komentar kontroversial tentang Modi, memanggilnya sebagai "badut", "teroris" dan "boneka Israel".
Pernyataan tersebut memicu kegaduhan dan seruan untuk memboikot Maladewa di media sosial India. Male mengatakan komentar tersebut bersifat pribadi dan tidak mewakili pandangan pemerintah. Ketiga menteri tersebut diskors dari kabinet.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya