Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proses Legislasi

Presiden Janji Bertemu Pimpinan KPK soal RKUHP

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan memberikan waktu khusus bagi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin bertemu dirinya terkait pembahasan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) yang dibahas di DPR.

"Iya nanti setelah lebaran, saya siapkan waktu khusus bagi KPK yang berkaitan dengan Rancangan KUHP," kata Presiden Jokowi usai menghadiri Buka Puasa Bersama Pimpinan MPR di Rumah Dinas Ketua MPR, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Jumat (8/6). Presiden menuturkan, persoalan mengenai pembahasan RKUHP sebenarnya sudah dibahas di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan yang dipimpin oleh Wiranto.

"Meskipun sudah ada proses pembicaraan di Kemenkopolhukam. Tetapi, memang pihak KPK pingin ketemu ya setelah lebaran akan saya atur (waktunya)," ucap Presiden. Saat ditanya apa saja yang akan dibahas, Presiden mengatakan harus bertemu dulu baru bisa menjelaskannya. "Wong ketemu saja belum kok sudah bahas apa-apa. Kalau ketemu baru mengerti," tutup Presiden.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat KPK. Hal itu disampaikan setelah menerima surat yang dikirim KPK soal RKUHP."Baru kemarin saya lihat, saya terima, baru dalam kajian kita. Nanti setelah selsaai saya sampaikan. Intinya kita tetap harus memeprkuat KPK. Sudah intinya ke sana," kata Presiden Jokowi, Selasa kemarin.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyinggu anggapan masyarakat bahwa Presiden Jokowi selama ini dicap jauh dengan umat. "Presiden kita ini kan datang, terus terang ya saya terbuka, memang begitulah Zulkifli Hasan. Di stigma seolah- olah pemerintah ini kan tidak dekat dengan umat islam, nah presiden itu bekerja keras untuk menghilangkan citra itu, berkunjung kemana-mana, ke pesantren," kata Zulkifli.

Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengingatkan agar upaya Presiden itu juga diikuti oleh menteri di kabinet. Sebab hal itu akan membantu kerja presiden. "Kita berharap menteri-menterinya itu mendukung kebijakan presiden itu, jangan presidennya mau mendekat, menghapus stigma, nanti menterinya jalannya lain-lain.

Tentu kan pak presiden yang kerja keras itu kurang optimal," katanya. Zulkifli juga sempat mengajak para tokoh nasional bersama-sama menciptakan tahun politik saat ini menjadi tahun yang berkualitas. Ia ingin pemilihan kepada daerah (pilkada) dan pemilihan presiden atau Pilpres 2019 mendatang berjalan aman serta lebih berkualitas.

Baca Juga :
Bus Ramah Difabel

fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top