Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presiden Filipina Marcos Jr Membanggakan Jejak Kekuasaan Ayahnya

Foto : Istimewa

Ferdinand Marcos Jr (kiri) dan Presiden Rodrigo Duterte saat upacara pelantikan, di halaman Istana Malacanang, Manila, Kamis (30/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Kesinambungan itu juga berarti mewarisi beban yang ditinggalkan Duterte. Pemerintahan Duterte meninggalkan utang besar, lebih dari 12 triliun peso. Sebagian besar adalah uang yang dipinjam pemerintahnya untuk mendanai respons pandeminya.

Harga telah melonjak, karena dampak dari perang di Ukraina mencapai Filipina. Lonjakan tajam harga BBM telah melahirkan krisis transportasi. Harga makanan diperkirakan naik lebih jauh di paruh kedua tahun ini, bahkan ketika gaji diperkirakan akan tetap stagnan dan pajak kemungkinan akan naik.

Marcos Jr menjabat saat peso Filipina jatuh ke 55 terhadap dollar AS, menjadikannya mata uang berkinerja terburuk di Asia. "Situasinya sangat fluktuatif. Harga masih bisa naik," kata Arsenio Balisacan, kepala perencana ekonomi yang baru.

Aw mengatakan Marcos Jr harus memprioritaskan pemangkasan utang nasional dan menjinakkan inflasi yang tak terkendali. "Tetapi ini akan meredam ambisi pemerintahan yang akan datang dalam hal meningkatkan pengeluaran infrastruktur dan keringanan pajak untuk bisnis yang dilanda pandemi," katanya.

Marcos Jr, dalam pidatonya pada Jumat, mengakui dampak perang di Ukraina di Filipina. "Kami menghadapi prospek penyebaran perang di luar negeri, yang kami sama sekali tidak bersalah. Negara-negara seperti kami akan menanggung bebannya, dan jika kekuatan besar mengambil pelajaran yang salah dari tragedi yang sedang berlangsung di Ukraina, prospek gelap yang sama ini konflik akan menyebar ke bagian dunia kita," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top