Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tewasnya Jurnalis I Tunangan Khashoggi Kritik Donald Trump

Presiden Erdogan Minta Saudi Usut Dalang Pembunuh Khashoggi

Foto : AFP/BULEN T KILIC

Lambaikan Tangan l Kepala investigasi Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Jaksa Agung Sheikh Saud al-Mojeb (kiri) melambai ketika meninggalkan konsulat Arab Saudi dengan mobil di Istanbul, Selasa (30/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Permintaan Turki itu disampaikan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kepada Jaksa Agung Sheikh Saud al-Mojeb.

ISTANBUL - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (30/10) meminta pada Jaksa Agung Arab Saudi yang sedang berkunjung ke kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, TKP dibunuhnya Jamal Khashoggi, agar mengusut dalang yang memerintahkan pembunuhan terhadap jurnalis itu.

"Siapa yang mengirim tim yang berjumlah 15 orang ini? Sebagai Jaksa Agung Arab Saudi, Anda bisa mengusutnya agar kasus ini bisa segera terbongkar," kata Presiden Erdogan.

"Saat ini kita perlu memecahkan kasus ini, tak perlu alasan lagi demi menyelamatkan orang-orang tertentu," imbuh Presiden Turki itu.

Permintaan Erdogan ditujukan pada Jaksa Agung Sheikh Saud al-Mojeb yang saat itu berada di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Kasus pembunuhan Khashoggi jadi sensasi internasional apalagi jurnalis kontributor Washington Post ini kerap mengkritik Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammad bis Salman.

Khashoggi diketahui hilang setelah ia memasuki kantor Konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober lalu.

Setelah terungkap bahwa jurnalis itu telah tewas, hingga kini jasadnya belum juga ditemukan. Pihak Arab Saudi berulang kali mengubah kronologi terbunuhnya Khashoggi.

Jaksa Agung Al-Mojeb telah berada di Istanbul sejak awal pekan ini.

Sebelumnya ia menyatakan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi telah direncanakan ketika Jaksa Agung Arab Saudi itu melihat hasil penyelidikan dari tim investigasi Turki.

Sebelumnya, Al-Mojeb telah melakukan pertemuan dengan ketua jaksa dari Istanbul, Irfan Fidan, untuk meminta seluruh temuan dari tim penyelidik dari Turki. Kabarnya permintaan itu ditolak dan tim penyelidik meminta agar Al-Mojeb mau membeberkan dimana lokasi jasad Khashoggi dibuang.

Tak hanya itu tuntutan dari Turki. Presiden Erdogan juga meminta agar 18 tersangka pembunuh Khashoggi agar diekstradisi ke Turki agar bisa diajukan ke meja hijau. Riyadh telah menolak permintaan itu.

Kekecewaan Cengiz

Pada bagian lain dilaporkan bahwa tunangan Khashoggi yang bernama Hatice Cengiz, pada Senin (29/10) mengkritik tanggapan Donald Trump atas pembunuhan wartawan tersebut dan mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) itu agar mengesampingkan kepentingan perdagangan.

Cengiz juga menuntut Riyadh untuk mengungkap lebih banyak rincian guna membawa mereka yang memerintahkan pembunuhan ke pengadilan.

Trump sebelumnya telah mengeluarkan kritiknya terhadap para pemimpin Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi, dengan menyatakan ia tak ingin membahayakan "pesanan yang luar biasa" senjata senilai 100 miliar dollar AS, yang dia katakan akan mendukung 500.000 pekerjaan di negaranya.

"Saya kecewa dengan tindakan kepemimpinan di banyak negara, khususnya AS," kata Cengiz kepada para peserta suatu pertemuan di London. "Presiden Trump hendaknya membantu mengungkap kebenaran dan menjamin keadilan. Dia hendaknya jangan memuluskan jalan bagi upaya menutup-nutupi pembunuhan tunangan saya. Marilah jangan membuat uang mengganggu hati nurani dan kompromikan nilai-nilai kita," imbuh dia.

Ketika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu, Cengiz mengatakan saat wawancara dalam bahasa Turki, "Ini terjadi di misi diplomatik Saudi. Pihak Saudi bertanggung jawab atas hal ini," pungkas dia. Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top