Presiden: Butuh Pemikiran Cerdik Hadapi Krisis
JOKO WIDODO Presiden RI - Ternyata betul, kalau lockdown mungkin kita bisa minus 17 persen.
"Ormas bergabung dengan TNI/ Polri, semua masyarakat bergerak, masyarakat melakukan konsolidasi. Hal seperti itu yang harus diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial. Ini yang paling bisa kita lakukan, mengonsolidasikan dari atas sampai bawah karena saya meyakini "landscape" politik dan ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui," jelas Presiden.
Saat ini, tambah Presiden, semua negara sedang diuji kemampuannya untuk menghadapi kondisi geopolitik global yang sedang tidak jelas dan tidak bisa diperkirakan.
Pilihan Cerdas
Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya, Malang, Andy Fefta Wijaya, mengatakan pernyataan Presiden itu sebenarnya ungkapan untuk kabinet pemerintahan agar cerdik mengambil kebijakan tanpa menimbulkan gejolak sebagaimana Abu Nawas yang cerdas dan lihai.
"Sebenarnya itu cerminan yang ditujukan kepada kabinet agar lebih pintar mengambil kebijakan. Karena, rakyat kecil sudah lama menyiasati situasi ekonomi yang ada saat ini dengan berpikir cerdik dan lihai. Jika tidak, mereka sulit untuk bisa survive dengan kebijakan pemerintah yang membawa implikasi kurang baik untuk kehidupan mereka," kata Andy.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya