Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peringatan 9/11

Presiden Biden Serukan Persatuan Nasional

Foto : AFP/SAUL LOEB

Peringatan 9/11 | Presiden AS, Joe Biden, saat berpidato pada peringatan serangan teroris 9/11 di Pangkalan Militer Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, pada Senin (9/11). Dalam pidatonya, Presiden Biden menyerukan agar warga AS bersatu meskipun ada perbedaan politik yang sengit.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Presiden Joe Biden pada Senin (11/9) menyerukan agar warga Amerika Serikat (AS) bersatu meskipun ada perbedaan politik yang sengit ketika AS memperingati 22 tahun serangan 9/11 yang dilakukan kelompok teroris Al-Qaeda.

Lonceng dibunyikan dan nama hampir 3.000 orang dibacakan dalam upacara yang sendu di New York, Washington, dan Pennsylvania, lokasi jatuhnya pesawat-pesawat yang dibajak dalam serangan tersebut.

"Mari kita hormati 11 September dengan memperbarui kepercayaan kita satu sama lain," kata Presiden Biden saat berbicara di pangkalan militer AS di Anchorage, Alaska, saat ia melakukan perjalanan kembali dari perjalanan ke India dan Vietnam.

"Kita tidak boleh kehilangan rasa persatuan nasional, jadi biarlah hal itu menjadi hal yang sama di zaman kita," imbuh dia.

Berbicara di depan bendera besar, Presiden Biden menambahkan bahwa terorisme, termasuk kekerasan politik dan ideologi, adalah kebalikan dari apa yang pemerintah AS perjuangkan sebagai sebuah bangsa.

Pidatonya disampaikan ketika AS semakin terpolarisasi, dengan ketegangan yang mungkin meningkat ketika Biden, seorang Demokrat, kemungkinan akan menghadapi pertandingan ulang pemilu tahun depan dengan mantan presiden Partai Republik, Donald Trump.

Sementara itu di New York, Wakil Presiden Kamala Harris serta wali kota saat ini dan mantan wali kota, bergabung dengan keluarga korban pada peringatan 9/11 di lokasi menara kembar World Trade Center yang dirobohkan oleh dua pesawat yang diterbangkan oleh para pembajak.

Nama-nama lebih dari 2.600 orang yang tewas di New York dibacakan oleh anggota keluarga dan kerabat yang belum lahir pada saat serangan terjadi.

"Saya harap saya punya kesempatan untuk benar-benar mengenal Anda. Semua orang di keluarga merindukan Anda. Kami tidak akan pernah melupakannya," kata cucu petugas pemadam kebakaran Allan Tarasiewicz, yang terbunuh pada usia 45 tahun dalam operasi penyelamatan di World Trade Center. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top